Duh, Mobil Dinas PM Australia Jadi Sasaran Vandalisme Demonstrasi

Duh, Mobil Dinas PM Australia Jadi Sasaran Vandalisme Demonstrasi

Doni Wahyudi - detikOto
Selasa, 13 Okt 2020 09:18 WIB
Prime Minister of Australia Scott Morrison speaks at the 74th Session of the General Assembly at the United Nations headquarters on September 25, 2019 in New York. (Photo by TIMOTHY A. CLARY / AFP)
PM Australia Scott Morrison jadi sasaran demo. Mobilnya jadi korban vandalisme (TIMOTHY A. CLARY / AFP)
Jakarta -

Mobil BMW Seri 7 kendaraan dinas Perdana Menteri Australia Scott Morrison jadi korban vandalisme demonstran.

Dikutip dari CNN, PM Scott Morrison sedang melakukan kunjungan ke University of Queensland untuk melihat pengembangan vaksin corona yang dilakukan di sana. Namun setibanya di lokasi tersebut dia jadi target protes sekelompok orang yang melakukan demonstrasi.

Bukan cuma menyuarakan protes, demonstran tersebut melempari mobil dinas Morrison dengan tomat dan darah palsu. Disebutkan kalau fasilitas gedung yang dikunjungi Morrison juga ikut jadi sasaran pelemparan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat demonstrasi tersebut PM Morrison sempat tertahan di dalam gedung kampus. Dia sampai butuh pengawalan khusus untuk bisa keluar dari sana, itupun melalui pintu belakang.

Sementara itu, BMW Seri 7 berkelir putih yang jadi kendaraan dinasnya terlihat kotor oleh cairah darah palsu. Tidak dilaporkan adanya kerusakan serius pada kendaraan tersebut.

ADVERTISEMENT



BMW mobil dinas PM Australia dianggap sebagai salah satu kendaraan paling aman yang dipunya pejabat kepala negara di seluruh dunia. Selain antipeluru, mobil ini juga diklaim bisa ampuh menahan ledakan bom - berkat pelat pelindung tebal yang ditanam di dalamnya.

Masih dilansir dari CNN, kelompok yang mengadakan demonstrasi tersebut berasal dari Refugee Solidarity Meanjin. Mereka memprotes dan menolak kebijakan pemerintah Australia yang menahan para pengungsi dan pencari suaka yang datang ke negara tersebut.

"Kami berada di sana untuk memprotes penahanan orang-orang yang sebenarnya mencari tempat aman untuk hidup," ucap salah seorang jurubicara demonstrasi.

"Betul kami membuntuti PM, betul kami menunggunya sampai dia masuk ke dalam gedung dan kemudian menguncinya di dalam, betul kami melempar darah (palsu) ke mobilnya, di pintu, gedung. Melemparnya dengan tomat ke kepalanya ketika dia meninggalkan gedung dari pintu belakang," klaim kelompok tersebut pada akun Facebook mereka.




(din/rgr)

Hide Ads