Buka dan Lancarkan Jalan, Komunitas Pengawal Ambulans Kerjasama dengan RS

Buka dan Lancarkan Jalan, Komunitas Pengawal Ambulans Kerjasama dengan RS

Rizki Pratama - detikOto
Minggu, 11 Okt 2020 15:34 WIB
Kijang Innova Jadi Mobil Ambulans
Cara komunitas pengawal ambulans bekerja. Foto: (Toyota Indonesia)
Jakarta -

Beberapa pengguna jalan tentu sudah pernah melihat ada ambulans yang dikawal oleh beberapa pengguna motor pribadi. Bisa jadi mereka yang anda lihat adalah bagian dari komunitas Indonesian Escorting Ambulance (IEA).

Keberadaan komunitas ini memang masih menimbulkan pro dan kontra di jalanan, namun tak dapat dipungkiri usahanya sedikit banyak memudahkan perjalan pasien di dalam mobil ambulans. IEA juga ternyata tidak sembarangan mengawal ambulans, ada aturan tertentu yang harus dilakukan agar pengawalan efektif.

Pertama mari ketahui bagaimana IEA bisa mengawal ambulans. Awal berdirinya komunitas ini memang hanya spontan saja memandu ambulans yang ingin melewati macet. Namun, kini mereka sudah memiliki koordinasi dengan pihak rumah sakit dan sopir ambulans.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang sudah kebanyakan mereka sudah kerjasama dengan rumah sakit dan driver ambulans. Misal dari rumah sakit A ke rumah sakit B nanti driver ambulans sudah menginformasikan teman-teman IEA. Nanti teman-teman IEA tinggal ke rumah sakit untuk mengawal ambulans ke tempat tujuan. Dulu waktu masih awal-awal memang kita mobile, lagi jalan dan ada ambulan macet kita bantu di situ, tapi sekarang sudah diinformasikan lebih dahulu," ungkap Pendiri IEA, Nova Widyatmoko ketika dihubungi lewat sambungan telepon, Jumat (9/10/2020).

Setelah itu jumlah pengawal juga dibatasi agar lalu lintas tetap kondusif. Nova mengatakan idealnya motor yang mengawal ambulans itu maksimal berjumlah 3 unit saja. Akan tetapi ini tidak menjadi aturan yang baku, tergantung situasi dan kondisi.

ADVERTISEMENT

"Kalau itu sebenarnya teknis lapangan situasional, tapi kalau arahan dari saya untuk pengawalan ambulans itu maksimal 3 motor idealnya. Karena kalau terlalu banyak juga malah bikin lebih sulit karena udah macet, jelas Nova.

Hal lain yang sering menjadi perhatian juga adalah banyak juga pengguna motor lain yang ikut-ikutan. Entah ingin ikut arus cepat ambulans atau memang ingin membantu. Terkait hal ini, IEA biasanya memberikan pengertian kepada mereka yang bukan anggota, sebab mengikuti ambulans itu cukup berbahaya.

"Itu sebisa mungkin kita kasih tahu secara baik-baik bahwa dilarang untuk mengikuti ambulans karena itu sangat berbahaya apalagi banyak orang awam yang bisa mengendarai motor tapi skillnya masih kurang," tutur Nova.




(rip/din)

Hide Ads