Di media sosial dan grup-grup perbincangan ramai beredar video penindakan terhadap pengemudi mobil yang tak pakai masker. Pengemudi mobil itu kesal lantaran beberapa protokol kesehatan justru tak diterapkan oleh petugas dan ketika menjalani persidangan.
"Aku ketangkap gara-gara di mobil sendirian terus aku karena pengap kan terus mau bernapas dikit (menurunkan masker), ditangkap dong. Dan sekarang aku berada di posko," kata wanita bernama Evani Jesslyn di video yang viral itu.
Kepada detikcom Evani Jesslyn mengisahkan bagaimana dia sebenarnya hanya menurunkan masker sekitar dua detik. Apesnya, di saat yang sama ada petugas gabungan yang tengah menggelar razia melihat momen tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evani Jesslyn bisa menerima dirinya dinyatakan bersalah berdasarkan peraturan gubernur yang ada. Tapi dia juga memprotes dan mengkritik prosedur penindakan yang dilakukan petugas.
Dia menilai posko untuk menampung pelanggar justru tak menerapkan protokol kesehatan. Banyak orang berkumpul tanpa memperhatikan physical distancing, selain itu ada petugas juga yang justru tak memakai masker dengan benar. Proses menunggu hingga akhirnya menuntaskan persidangan yang memakan waktu satu jam juga disebutnya terlalu lama.
"Malah ini (di posko) sebenarnya ramai orang, mereka malah lebih-lebih lagi nggak PSBB. Dan aku yang lagi sehat, disuruh ke sini untuk duduk dan berkurumun dengan mereka semua," sambungnya.
Menanggapi video viral tersebut, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin menyatakan akan melakukan penelusuran dan penyelidikan. Dia menekankan kalau penindakan terhadap warga yang tak memakai masker dengan benar sudah ada landasan hukumnya.
Saya belum tahu bagaimana proses ketika dia (Evina) ditindak, yang jelas di dalam peraturan Gubernur di sana menyatakan setiap masyarakat beraktivitas di luar rumah harus menggunakan masker. Masker yang digunakan itu harus menutupi hidung mulut dan dagu atau menggunakan masker yang benar," kata Arifin.
[Halaman Selanjutnya: Dipecat dari Dealer Mobil Gegara Baju Tembus Pandang]
Dari Kanada, seorang SPG dipecat dari pekerjaannya lantaran dianggap memakai baju yang tak sopan. Perempuan bernama Caitlin Bernier itu di-PHK karena berpakaian ketat dan tembus pandang.
Dalam akun facebook-nya, Caitlin Bernier (20) menulis ia dituduh berpakaian tidak pantas saat bekerja dan mengganggu konsentrasi para pekerja laki-laki di dealer tersebut.
"Tiba-tiba staf wanita datang menghampiriku, dia membawakan sweater dan berkata 'tahu nggak bajumu itu tembus pandang? kamu harus pakai ini (sweater) atau pulang ke rumah dan ganti'," tulis Caitlin.
![]() |
Caitlin merasa heran lantaran baju yang digunakannya sama ketika interview yang dilakukan oleh manajemen dealer tersebut, dan tidak ada yang mempermasalahkan pakaiannya saat itu. Pun pada meja resepsionis, ada karyawan wanita yang menggunakan tank top tanpa bra.
"Aku tidak akan menggantinya karena pakaianku sesuai dan sudah pernah digunakan pada hari-hari terbaik sebelumnya, pun saat wawancara dan tidak ada yang mengatakan soal baju itu apapun kepadaku," tambah Caitlin.
Mencuplik Carscoops, Alberta Honda mengatakan seorang karyawan hanya akan dipecat setelah peringatan berulang kali - dan keputusan itu tidak didasarkan pada jenis kelamin.
"Jika seorang karyawan menolak untuk mematuhi kode berpakaian ketika diberi kesempatan, jika mereka terus melanggar aturan berpakaian pada beberapa kesempatan atau jika ada masalah lain seputar kinerja mereka, kami akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan lebih lanjut," bunyi pernyataan itu.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah