Cara menarik dilakukan para bos pemilik Perusahaan Otobus (PO) dalam menguji ketangguhan suspensi dari armada busnya. Owner PO Bus Sumber Alam, Anthony Steven Hambali dan Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan membuat sebuah video tutorial tentang bagaimana cara 'oleng' yang baik dan benar.
"Kami kedatangan Pak Sani. Dan beliau membawa dua armadanya, Scania dan Volvo, untuk dicoba suspensinya. Kita akan adakan tes cornering untuk tahu seperti apa suspensi bus ketika berbelok," kata Steven, seperti dilihat detikOto di channel Youtube Sumber Alam, Senin (7/9/2020).
Sebagai informasi, pengetesan ini dilakukan di lokasi yang tertutup dan aman, tepatnya di Sirkuit SAC milik Sumber Alam. Selain itu, pengemudinya adalah para pemilik PO Bus yang sudah profesional. Ada dua jenis sasis bus premium yang akan dicoba keandalannya, yakni Scania K-360iB dan Volvo B7R milik PO San dan satu unit bus Sumber Alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada percobaan pertama, yang digunakan adalah bus Sumber Alam yang dibekali peredam tipe leaf spring suspension atau biasa disebut per daun. Aspek yang diuji adalah hard cornering, medium cornering, dan soft cornering.
Dari percobaan tersebut, tampak jika per daun pada bus punya karakter yang lebih rigid. Penumpang di dalam bus tidak kuasa menahan guncangan ketika bus diajak bermanuver dalam kecepatan tinggi. Kendati demikian, Steven mengakui skill sejawatnya itu dalam membawa busnya.
"Harus belajar lagi ini. Habis ini belajar lagi, oleng yang baik dan benar," kekehnya.
Usai menjajal bus Sumber Alam, selanjutnya adalah mengetes dua bus mewah PO SAN, Scania K-360iB dan Volvo B7R. Kedua bus buatan Eropa tersebut sudah menganut suspensi udara atau air suspension. Volvo pakai Nero air suspension dan Scania pakai wide air suspension.
Diuji dalam 3 parameter, hard cornering, medium cornering, dan soft cornering, peredam tipe air suspension jelas menawarkan karakter yang lebih empuk dibandingkan per daun.
"Bagaimanapun goyangannya (air suspension-Red) lebih nyaman, (penumpang tidak ikut oleng-Red) seperti ada yang menahan," jelas Sani.
Tentunya pengetesan suspensi tersebut tidak boleh dilakukan di sembarang tempat ya detikers. Perlu tempat tertutup, area yang clear, dan tester yang andal dan profesional dibalik kemudi.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah