Trans Metro Dewata, Bus Low Deck Kini Hadir di Bali

Trans Metro Dewata, Bus Low Deck Kini Hadir di Bali

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 07 Sep 2020 11:16 WIB
Trans Metro Dewata
Trans Metro Dewata (Istimewa)
Jakarta -

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengapresiasi langkah pemerintah membenahi transportasi umum di daerah. Seperti di Bali, kini hadir Trans Metro Dewata.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno menyebut ini salah satu bentuk membangun sistem perhubungan darat yang terintegrasi.

"Pemerintah hadir untuk turut membenahi transportasi umum di daerah. Salah satunya akan beroperasi Trans Metro Dewata di empat koridor dalam Kawasan Aglomerasi Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan). Pemerintah memberikan subsidi 100 persen biaya operasional," kata Djoko dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Senin (7/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trans Metro Dewata menjadi salah satu Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan Dengan Skema Pembelian Layanan (Buy The Service) yang disubsidi oleh pemerintah. Bus hadir sebagai angkutan Bus Rapid Transit (BRT) untuk penunjang mobilisasi masyarakat yang terintegrasi dengan layanan angkutan massal lain.

Tujuan program ini untuk meningkatkan lagi minat masyarakat menggunakan angkutan umum sehingga mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang diharapkan mampu mengurangi kemacetan dan polusi udara di Bali.

ADVERTISEMENT
Trans Metro DewataBus Low Deck Trans Metro Dewata Foto: Istimewa

Djoko melanjutkan, kehadiran Trans Metro Dewata akan mengembalikan minat warga Bali, khususnya di Kawasan Perkotaan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) menggunakan transportasi umum.

Menurut dia, di wilayah Sarbagita direncanakan ada lima koridor. Empat koridor baru menggunakan bus sedang, yakni koridor Terminal Persiapan-Central Parkir Kuta Badung sepanjang 63,6 kilometer (km) untuk perjalanan pulang pergi dengan 40 halte, GOR Ngurah Rai-Bandara Ngurah Rai 30,2 km dan 24 halte, Pantai Matahari Terbit-Dalung 43 km dan 24 halte, dan Terminal Ubung-Sentral Parkir Monkey Forest 55,3 km dan 32 halte.

"Empat koridor ini mendapatkan subsidi operasional dari Kementerian Perhubungan. Operator yang mengoperasikan Bus Trans Metro Dewata adalah operator di daerah," ungkap Djoko.

Sementara koridor Terminal Batu Bulan-ITDC Nusa Dua adalah rute eksisting Bus Trans Sarbagita sepanjang 62,4 km untuk perjalanan pulang pergi dapat menggunakan bus kapasitas besar.

"Jumlah bus besar harus ditambah agar headway 10 menit. Koridor ini mendapat sibsidi operasional dari Pemprov. Bali," jelas Djoko.

Rencana hari ini, 7 September 2020 akan dilakukan soft launching Bus Trans Metro Dewata sebagai bentuk perluasan layanan Bus Trans Sarbagita.

Djoko berharap dengan berubah nama diharapkan ada peningkatan minat masyarakat menggunakan transportasi umum. Meski Kali ini, bus yang beroperasi berlantai rendah (low deck), sehingga perlu halte khusus.

"Sementara belum ada anggaran, cukup diberikan stop bus di beberapa titik halte yang sudah ditentukan. Jika nantinya sudah cukup banyak penggunanya dapat dibangun halte yang lebih representatif," tukasnya.




(riar/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads