Remaja Tertabrak Saat Halangi Truk: Kebiasaan Buruk Numpang Berujung Petaka

Remaja Tertabrak Saat Halangi Truk: Kebiasaan Buruk Numpang Berujung Petaka

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 07 Sep 2020 12:51 WIB
Viral! Remaja Halangi Truk di Bantar Gebang, Satu OrangTerlindas
Gerombolan remaja mengadang truk untuk cari tumpangan. Foto: 20detik
Jakarta -

Baru-baru ini viral sebuah video gerombolan remaja yang mencoba menyetop truk untuk menumpang. Nahas, truk itu tak bisa mengerem dengan tepat, satu orang remaja yang mencoba menyetop truk terlindas.

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Instruktur & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, peristiwa anak-anak tanggung mencari tumpangan dengan menyetop mobil pikap hingga truk sering kali terjadi. Kejadian nahas ini bisa menjadi pelajaran bahwa menyetop truk atau mobil pikap yang melintas di tengah jalan adalah tindakan bahaya.

Jusri mengatakan, seakan sudah menjadi budaya buruk saat anak-anak memberhentikan pikap dan truk di tengah jalan untuk menumpang. Tak cuma di wilayah terpencil, di kota besar pun sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perilaku ini sudah menjadi budaya di hampir setiap daerah. Nggak usah di desa, di kota besar pun sudah banyak terjadi," kata Jusri kepada detikcom, Senin (7/9/2020).

Menurutnya, ketika anak-anak itu sudah berkelompok, nilai arogansinya naik. Mereka merasa eksklusif hingga berpikir bisa memberhentikan truk yang melaju di jalan raya. Padahal, bahaya sangat mengancam.

ADVERTISEMENT

"Mereka pikir bisa setop, dan berpikir kereta api pun bisa berhenti mereka pikir. Otak udah nggak main. Saya yakin semua pengemudi sudah sering lihat kondisi tadi. Orang menyetop-nyetop naik gitu sering sekali," ucapnya.

Jusri menyebut, ini juga menjadi tanggung jawab pemangku jabatan untuk mengedukasi kepada masyarakat pentingnya keselamatan di jalan raya.

"Ini bisa menjadi pelajaran pemangku jabatan, stakeholder jalan raya lagi-lagi bisa menegaskan bahwasanya sosialisasi tentang keselamatan di jalan itu harus menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder. Yang menggerakkan pemangku jabatan, agar seluruh stakeholder mulai ayah, ibu, guru, kepala rumah tangga, kepala komunitas, korporasi, semua harus menaruh perhatian yang lebih untuk mensosialisasi atau mengedukasikan orang-orang yg dalam lingkaran mereka tentang pentingnya keselamatan," sebutnya.




(rgr/din)

Hide Ads