Di media sosial viral gerombolan remaja mencoba memberhentikan truk dengan mengadang truk di tengah jalan. Remaja itu ingin memberhentikan truk untuk meminta tumpangan.
Nahas, truk tidak bisa berhenti. Para remaja ini lalu menghindar ke pinggir jalan. Namun ada satu remaja yang tetap di tengah jalan dan tertabrak truk tersebut. Kendaraan yang di belakang truk tersebut ikut berhenti secara tiba-tiba sehingga terjadi tabrakan beruntun.
Praktisi keselamatan berkendara yang juga Instruktur & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, kecelakaan ini merupakan bukti lemahnya pemahaman remaja tersebut tentang arti keselamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayangkan, truk kecepatan segitu berdiri di jalan, kecepatan 30 km/jam saja ngeremnya (butuh jarak) berapa puluh meter sampai berhenti," kata Jusri kepada detikcom, Senin (7/9/2020).
Menurut Jusri, ketika sopir sadar ada ancaman bahaya di depan misalnya sedang melaju pada kecepatan 30 km/jam, mungkin truk sebesar itu butuh jarak pengereman 20 meter atau bahkan lebih untuk berhenti. Itu pun dengan catatan aspalnya bagus, ban truk dalam kondisi baik, hingga reaksi sopir bagus.
"Ada beberapa faktor dalam memberhentikan kendaraan. Satu adalah manusia, kalau si sopirnya mengantuk, sakit, maka kemampuan reaksinya akan mempengaruhi jarak berhenti kendaraan. Terus kendaraan, kalau rem kurang pakem, ban kurang pakem, itu akan mengurangi jarak. Kecepatan, semakin laju kecepatan, semakin jauh jarak pengereman. Permukaan jalan, semakin licin, basah, pasir, semakin jauh jarak pengereman. Semakin curam jalannya semakin jauh. Cuaca, siang, malam itu akan mempengaruhi. Muatan, jelas sekali semakin berat semakin jauh (jarak pengereman)," jelas Jusri.
Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Agung Pitoyo, mengatakan kecelakaan itu terjadi Jalan Siliwangi Km 115, Bantar Gebang, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi.
"Menurut keterangan sementara dari saksi di TKP, (kecelakaan terjadi) saat pejalan kaki atas nama Bayu bermaksud menumpang kendaraan truk tidak dikenali yang datang dari arah Bantar Gebang (utara) menuju arah Cileungsi (selatan) lalu mengadang dari bagian depan," kata Agung, dalam keterangannya, Minggu (6/9/2020).
"Akan tetapi pejalan kaki (Bayu) tersebut terpeleset sehingga terjatuh dan terjadi benturan antara bagian ban depan sebelah kiri dengan kaki kanan pejalan kaki, Bayu," lanjutnya.
Dia menambahkan, truk tersebut berhenti setelah melindas kaki korban. Namun, karena berhenti mendadak, 1 truk dan 1 mobil di belakangnya menabrak kendaraan di depannya dan mengalami kerusakan.
Korban pun dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Agung mengatakan truk yang melindas kaki korban langsung pergi meninggalkan lokasi Bantar Gebang.
"Kendaraan truk (yang menabrak korban) tidak dikenali (dan) meninggalkan lokasi kejadian serta (juga meninggalkan) kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan," tandas Agung.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?