Pandemi telah memukul berbagai bisnis di Indonesia termasuk otomotif. Vespa mengakui kalau mereka ikut terkenda dampak ekonomi yang ditimbulkan virus Corona.
"Dari Januari Februari Piaggio melakukan start dengan sangat baik karena ada peningkatan doble digit. Tapi saat pandemi melanda semua bisnis terdampak termasuk Piaggio Indonesia," kata esiden Direktur PT Piaggio Indonesia, Marco Noto La Diega dalam sesi tanya jawab virtual, Jumat (28/8/2020).
Namun, seiring dengan berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) khususnya Jakarta, Vespa mengaku justru telah mengalami peningkatan signifikan. Dari bulan Juni sampai Agustus Vespa bahkan telah tumbuh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2019 di periode yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah 3 bulan terakhir selain maintain komunikasi kita bisa bertahan dan semakin kuat karena bulan Juni, Juli, Agustus mengalami peningkatan bahkan lebih dari tahun 2019," ungkap Marco.
Baca juga: Ketika Vespa 946 Berbaju Christin Dior |
Marco mengatakan tidak ada perubahan strategi bisnis dari awal tahun sejak ketika pandemi virus Corona masuk Indonesia. Peningkatan pada 3 bulan terakhir menunjukkan hasilnya dan mereka optimis dengan terus melangkah dengan strategi saat ini.
"Dengan kata lain strategi bisnis sudah benar dan pandemi tidak mengubah strategi tapi mengkonfirmasi bahwa membuat kami bisa bertahan dan semakin kuat," tuturnya.
"Hal itu semua membuat kita belajar untuk lebih gesit dan fleksibel dan membuktikan sebagai perusahaan kuat dan semakin berdedikasi untuk market Indonesia," tukasnya.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini