Kemenperin Optimistis Industri Otomotif Dapat Bangkit Lewat Platform Digital

Kemenperin Optimistis Industri Otomotif Dapat Bangkit Lewat Platform Digital

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 14 Agu 2020 20:12 WIB
Pabrik perakitan mobil Chevrolet di Bekasi
Pabrik perakitan mobil di Indonesia. Foto: Dok. General Motors Indonesia
Jakarta -

Pandemi telah memukul berbagai sektor ekonomi termasuk industri otomotif. Penjualan kendaraan menurun drastis sejak virus ini masuk ke Indonesia awal Maret 2020 lalu.

Pemerintah pun menerapkan masa transisi PSBB untuk mengembalikan perekonomian dan di sektor otomotif berhasil menorehkan hasil positif di bulan Juni dan Juli. Peningkatan ini tentu tak lepas dari implementasi digital yang diterapkan oleh berbagai merek dalam rangka mengikuti normalitas baru.

"Di semester pertama melambat dibandingkan tahun lalu tentu karena dampak pandemi, namun saya melihat ada perkembangan positif di awal semester kedua tahun ini di mana kita bisa melihat bahwa penjualan sudah mulai meningkat, kinerja ekspor terjaga baik sehingga saya optimis pemulihan ekonomi di sektor otomotif akan menuju perkembangan positif," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers virtual IOOF pada Jumat (14/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung masih melihat potensi besar pasar otomotif Indonesia. berkaca dari rasio kepemilikan kendaraan. Dibandingkan dengan negara tetangga memang rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia memang masih sangat kecil. Akan tetapi secara total penjualan tahunan terhitung besar jika dibanding negara lain.

"Walau rasio kepemilikan masih sangat rendah namun dalam konteks pasar otomotif Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN. Tahun 2019 lebih dari 1 juta dijual di dalam negeri dan 300 ribu diekspor ke seluruh dunia," kata Agus.

ADVERTISEMENT

Keyakinan Kemenperin industri otomotif dapat maju di masa ini lewat digital tak lepas pula dari berkembangnya e-commerce di Indonesia. Nilai pasar daring ini kin tengah menyentuh angka USD 40 miliar pada tahun 2019.

"Dunia daring bukan dunia asing bagi masyarakat Indonesia. Selain itu potensi pasar sangat besar pasar daring Indonesia bernilai lebih dari 3 kali lipat daripada Malaysia. Tahun 2019 digital ekonomi Indonesia sudah mencapai 40 miliar dolar Amerika. 2025 diperkirakan mencapai 130 miliar dolar Amerika," pungkasnya.




(rip/din)

Hide Ads