Terlalu! Dana Bantuan COVID-19 Dipakai Plesiran ke Klub Dewasa dan Beli Lamborghini

Terlalu! Dana Bantuan COVID-19 Dipakai Plesiran ke Klub Dewasa dan Beli Lamborghini

Tim Detikcom - detikOto
Kamis, 06 Agu 2020 16:55 WIB
Desain Lamborghini Urus 2 Pintu
Lamborghini Urus dibeli pakai dana bantuan COVID-19 oleh seorang pria di Texas (dok. Instagram)
Jakarta -

Seorang pria di Texas, Amerika Serikat, berurusan dengan polisi setelah dia menyalahgunakan dana bantuan COVID-19. Uang yang diterima malah dipakai senang-senang.

Dikutip dari motortrend, Lee Price III harus berurusan dengan kepolisian setelah dia menggunakan dana bantuan COVID-19 tidak sesuai peruntukan. Pria berusia 29 tahun itu memanfaatkan uang bantuan yang diberikan pemerintah Amerika Serikat untuk membeli mobil mewah.

Adalah Lamborghini Urus yang dibeli Lee Price III dengan dana bantuan COVID-19. SUV besutan Lamborghi itu punya banderol Rp 8,5 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi ternyata bukan cuma satu mobil yang dibeli Price. Soalnya dengan uang yang didapat dia juga membeli truk Ford F-350, yang dijual mulai dari Rp 520 juta.

Kelakuan minus Price tak selesai sampai di situ. Masih dikutip dari sumber yang sama, Price memakai dana bantuan itu untuk bersenang-senang. Dia dituding menggunakannya untuk plesiran, mengunjungi klub dewasa yang ada di Texas.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, pemerintah Amerika Serikat memiliki program bernama Paycheck Protection Program (PPP) yang ditujukan untuk membantu perusahaan-perusahaan menghadapi krisis akibat pandemi virus Corona. Dana bantuan tersebut disiapkan supaya perusahaan dan pelaku bisnis bisa tetap membayar gaji karyawannya.

Pada kasus Price, dia malah melakukan penipuan. Soalnya Price sama sekali tak punya karyawan dan tanggungan gaji yang harus dia bayarkan. Saat mengajukan permintaan bantuan dana PPP, dia memakai perusahaan fiktif.

Dalam susunan perusahaan fiktif yang diajukan, Price memasukkan nama seseorang yang sebenarnya sudah meninggal. Meski begitu, Price terbukti bisa membohongi otoritas setempat dan dapat bantuan dana US$ 1,6 juta, setara dengan Rp 23,3 miliar.

Ini bukan kali pertama ada kasus penyalahgunaan dana bantuan COVID-19 yang disiapkan pemerintah Amerika Serikat. Bulan lalu seorang pria di California melakukan hal yang sama. Dia membeli Lamborghini menggunakan dana yang seharusnya dipakai untuk memastikan gaji karyawannya dibayar sesuai kewajiban.




(din/lua)

Hide Ads