PT TransJakarta sedang menguji coba armada bus listrik. Bus listrik yang diuji coba itu melayani rute EV1 Balai Kota-Blok M sejak 6 Juli 2020 lalu selama tiga bulan.
Menurut Kepala Divisi Teknik dan Pengembangan Bus Listrik PT TransJakarta Ery Priwan, dalam uji coba ini ada dua indikator yang diperhatikan. Yakni melihat kemampuan bus listrik beroperasi sesuai standar pelayanan, dan mengukur kondisi bus listrik dari perawatan yang dilakukan. Sebabnya, saat bus listrik memiliki tantangan tersendiri saat digunakan di Jakarta.
"Kami juga akan monitoring perawatan, setiap unit pasti ada manual service book. Dari situ kami akan melihat apakah itu (bus listrik) bisa digunakan di Jakarta. Karena jalan di Jakarta punya problem macet, panas, temperaturnya tinggi," kata Ery seperti dikutip Antara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ery mengatakan, sebelum dilakukan uji coba di jalan raya, pihaknya telah melakukan prauji coba di wilayah yang tidak padat kendaraan. Sebelumnya bus listrik Transjakarta telah dijajal di Taman Monas dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). "Dan ternyata hasilnya bus tersebut laik untuk diuji coba di jalan raya," ujarnya.
Kini, bus listrik Transjakarta dengan rute EV1 diuji coba secara bertahap dimulai dengan durasi 10 jam hingga 17 jam.
![]() |
Untuk layanan EV1, Transjakarta untuk awalnya mengoperasikan dua unit armada BYD untuk menguji kecocokan armada listrik di layanan Transjakarta. PT Bakrie Autoparts sebagai agen BYD di Indonesia membawa dua unit bus single low entry tipe K9 dan bus medium tipe C6 pada uji coba ini.
Baca juga: Begini Rasanya Naik Bus Listrik Transjakarta |
Bicara soal bus listrik BYD asal China, bus listrik ini memang sudah banyak digunakan di berbagai negara di dunia. Mengutip data spesifikasi dari laman resmi BYD, bus listrik BYD K9 ditenagai oleh motor listrik tipe AC Synchronous Motor. Tenaga maksimalnya mencapai 300 kW dengan torsi maksimal 1.100 Nm. Tenaga listrik disimpan dalam baterai BYD Iron-Phosphate. Baterai itu berkapasitas 324 kWh.
Proses pengisian baterai sekitar 4-5 jam. Dalam sekali pengisian baterai, bus ini bisa menempuh jarak sejauh 250 km dengan kecepatan maksimal 70 km/jam.
Secara dimensi, bus punya panjang 12 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 3,4 meter. Jarak sumbu rodanya 6,1 meter. Bus ini berbobot 18.000 kg.
Sementara versi yang lebih kecil, BYD C6 memiliki panjang 7.403 mm, lebar 2.140 mm, dan tinggi 2.926 mm. BYD C6 dibekali baterai Iron-phospate kapasitas 135 kWh.
Untuk pengisian dayanya sendiri, diklaim bisa rampung dalam waktu 4 jam. Kecepatan maksimal yang bisa ditempuh mencapai 100 km/jam. Untuk penggunaan dalam kota, bus listrik ini bisa menempuh jarak hingga lebih dari 200 km sekali cas.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?