Tak Perlu Lagi SIKM, Mudik Idul Adha 2020 Naik Bus Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Tak Perlu Lagi SIKM, Mudik Idul Adha 2020 Naik Bus Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 24 Jul 2020 09:26 WIB
Physical Distancing di dalam bus
Physical Distancing dalam bus. Foto: Dok. Karoseri Laksana
Jakarta -

Akhir bulan ini, tepatnya Jumat tanggal 31 Juli 2020, umat muslim merayakan Idul Adha 1441 h. Jelang hari raya tersebut diperkirakan ada peningkatan arus pergerakan manusia khususnya lewat angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Momen mudik Idul Adha 2020 berlangsung setelah pemerintah menghapus kewajiban melampirkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Kendati begitu, penyedia jasa bus AKAP tetap tak mau gegabah dan tetap memprioritaskan kesehatan.

"Kita tetap menghimbau supaya jangan bepergian kalau tidak perlu, pastikan sehat, dan mematuhi prokol kesehatan pemerintah. Artinya kalau disuruh siapin surat sehat kita minta mereka siapin walaupun sekarang sudah tidak diperlukan lagi. Kita lihat anjuran pemerintah," ujar Owner PO Bus Sumber Alam, Anthony Steven saat dihubungi detikOto lewat sambungan telepon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Steven mengaku bahwa memang akan ada prediksi ada lonjakan penumpang ketika mengadakan diskusi dengan Kementerian Perhubungan. Untuk itu pihak Perusahaan Otobus diwanti-wanti agar tetap ketat menjaga kebersihannya.

"Prediksinya kemarin dari Kementerian Perhubungan menyatakan seperti itu (lonjakan penumpang jelang Idul Adha). Terakhir rapat dihimbau untuk mematuhi protokol kesehatan supaya nggak jadi gelombang kedua. Artinya diperbolehkan tapi dijaga benar-benar," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Beberapa protokol kesehatan yang diterapkan PO Sumber Alam menjelang arus mudik lebaran Idul Adha antara lain memeriksa suhu tubuh, menjaga kebersihan kendaraan, dan membatasi kapasitas penumpang maksimal 70%.

"Kapasitas penumpang kita 70 persen. Dari Sumber Alam pengecekan suhu untuk penumpang dan pengemudi, disinfektan sama kebersihan kendaraan setiap kali jalan dan hand sanitizer," tuturnya.

Sejauh ini Steven mengaku sudah ada beberapa pemesanan tiket untuk beberapa hari menjelang lebaran Idul Adha. Meski begitu angkanya belum terlalu besar. Diperkirakan pemesanan tiket akan meningkat mulai h-7 sampai h-3 jelang Idul Adha.

"Pemesanan sih sudah ada peningkatan, untuk pemesanan tanggal 30 itu angkanya baru 75 (pemesanan tiket) jadi masih sedikit sekali ya. Paling cuma h-3 kalau normalnya, tapi nggak tau kalau sekarang harapan kita h-7 sudah banyak," tukas Steven.

Begitu pula dengan PO bus Putera Mulya, pihaknya masih akan tetap mengikuti aturan yang sudah berlaku. Tidak hanya masalah kesehatan dan kebersihan, kapasitas penumpang pun juga tetap dibatasi maksimal 70%.

"Protokol itu memang masih kita jalankan dan sesuai arahan Dirjen Perhubungan Darat, kapasitas penumpang yang 70 persen itu. Harusnya semua kita jalankan sama seperti yang lainnya," imbuh kata Pimpinan PT Putera Mulya Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan dalam sambungan telepon kepada detikcom, Kamis (23/7/2020).

Terkait peniadaan SIKM, Sani demikian sapaan pria ini mengaku telah merasakan efeknya meski tak terlalu besar. Sejak SIKM ditiadakan, okupansi penumpang yang tadinya hanya 30% telah bergerak jadi 40%. Meski begitu, ia masih tak dapat melihat prediksi akan ada peningkatan lagi meski ada momen Idul Adha.

"Sekarang penumpang nggak terlalu takut lah, kemarin kan penumpang ditakutkan dengan mengurusnya yang ribet itu yang bikin orang menghindar kalau saya bilang. Dari kemarin sih sudah ada lumayan bergerak okupansi dari yang 30 persen sudah capai 40 persen. Jumlah bus yang beroperasi juga nambah. Sampai hari ini itu belum ada peningkatan yang signifikan. Reservasi juga belum ada kelihatan lonjakan lah," tukasnya.




(rip/lth)

Hide Ads