Setiap momen hari raya atau liburan, arus mudik yang meningkat biasanya berujung pada penyesuaian tarif angkutan transportasi seperti pada bus AKAP. Namun jelang Idul Adha 2020, sepinya penumpang dan menurunnya daya beli membuat harga tiket bus masih dipertahankan.
Harga tiket bus AKAP sebenarnya sudah naik juga ketika beroperasi dengan kapasitas terbatas, terkait dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang dilakukan pemerintah. Dari tarif normal, tarif bus ditambahkan 15-20 persen dengan kapasitas maksimal 70% untuk menjaga jarak antar penumpang di dalam kabin.
"Makanya kita belum melihat peningkatan pelonjakan (pemesanan tiket bus) kapan. Kita sudah menerapkan tarif yang ditambahkan karena kapasitas 70 persen. Waktu kapasitas 50 persen kita naikan tarif 70 persen, sekarang tarif awal kita tambahin 15-20 persen. Kita kayaknya nggak bisa naikin tarif karena ikutin daya beli," ujar Pimpinan PO Putera Mulya, Kurnia Lesani Adnan yang juga kebetulan menjabat sebagai Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), saat dihubungi detikcom, Kamis (23/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya PO Bus milik Sani, PO Sumber Alam juga belum melakukan peningkatan tarif pada momen jelang Idul Adha 2020 h ini. "Sementara (tarif) tetap," jawab Owner PO Bus Sumber Alam, Anthony Steven saat dihubungi detikOto, tengah pekan ini.
Berbeda dengan Putera Mulya, Sumber Alam sudah merasakan sedikit peningkatan pemesan tiket jelang Idul Adha. Kendati begitu eskalasinya belum terlalu besar. Diperkirakan punca pemesanan akan terjadi h-3 sampai h-7 lebaran Idul Adha.
Baca juga: SIKM Tidak Berlaku, PO Bus Semringah |
"Belum seberapa tapi udah ada pemesanan, masih sedikit dibanding saat normal. Untuk pemesanan tanggal 30 itu angkanya baru 75 jadi masih sedikit sekali ya. Paling cuma h-3 kalau normalnya, tapi nggak tau kalau sekarang harapan kita h-7 sudah banyak," terang Steven.
Sementara itu Sani belum dapat memberikan prediksi adanya lonjakan penumpang. Ia hanya berharap momen ini bisa memberikan napas tambahan pada bisnis dengan meningkatnya kembali kepercayaan masyarakat menggunakan alat transportasi umum, khususnya bus.
"Bukan prediksi, kita berharap ada peningkatan cuma kan permasalahannya itu tadi. Terutama Jawa Tengah, apakah orang di Jawa Tengah masih pada di sana belum balik ke Jakarta dari kemarin posisinya kan Jawa Tengah. Dari Jawa Tengah ke Jakarta ini lah okupansinya. Belum bisa prediksi lah," tuturnya.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?