Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sempat mengikuti uji coba bahan bakar green diesel 100% atau D-100. Agus menyebut, mobil pakai solar D-100 itu memiliki performa lebih baik.
Agus mengakui penggunaan D-100 bagi kendaraan dapat menghasilkan performa mesin yang baik dan ramah lingkungan. Hal ini dibuktikannya ia ketika menguji coba mobil jenis MPV yang telah mengonsumsi D-100 dari Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) produksi PT Pertamina (Persero).
"Ketika saya melakukan kunjungan kerja ke DHDT Refinery Unit (RU) II milik Pertamina di Dumai, saya bersama Bu Dirut (Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati) menaiki mobil yang sudah diuji dengan bahan bakar D-100, dan hasilnya suara mesin halus. Ini sekaligus sosialisasi hasil uji coba pengolahan RBDPO 100 persen," kata Agus dalam keterangan tertulisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, RBDPO adalah minyak kelapa sawit yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities dan baunya. PT Pertamina mampu menghasilkan produk RBDPO 100 persen mencapai 1.000 barel per hari di fasilitas Kilang Dumai.
"Saya ucapkan selamat kepada Pertamina, khususnya Kilang Dumai yang telah membuktikan bahwa kita mampu dan punya keberanian luar biasa. Dengan proses yang dimulai sejak tahun 2019, kita sama-sama bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan anak negeri dan Pemerintah akan selalu mengawal Pertamina," ujar Agus.
Pertamina bersama tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan rekayasa co-processing minyak sawit. Hasilnya menjadi bahan bakar solar D-100 yang memanfaatkan bahan nabati.
"Indonesia akan mengurangi impor BBM dan menggantinya dengan bahan bakar hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ucap Agus.
Diberitakan sebelumnya, bahan bakar D-100 yang diproduksi Pertamina memiliki spesifikasi Cetane Number hingga 79. Angka tersebut didapatkan dari pengujian dengan hasil uji performa (road test). Hasilnya menunjukkan, penggunaan D-100 dalam campuran bahan bakar kendaraan dapat meningkatkan performa kendaraan dan mengurangi emisi gas buang.
Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Budi Santoso Syarif menjelaskan, dalam uji performa tersebut, bahan bakar yang digunakan adalah campuran D-100 sebanyak 20%, Dexlite sebanyak 50% dan FAME sebanyak 30%.
"Menurut hasil uji lab kami, terukur bahwa angka Cetane Number bahan bakar campuran D-100 pada Dexlite dan FAME yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini. Demikian juga hasil uji emisi kendaraan menunjukkan Opacity (kepekatan asap gas buang) turun menjadi 1,7% dari sebelumnya 2,6% saat tidak dicampur dengan D-100," ujarnya seperti tertulis dalam siaran persnya.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah