McLaren mengambil jalur hukum untuk mendesak investornya mengucurkan dana segar untuk menjaga neraca keuangan perusahaan. Upaya ini menjadi urgensi karena kesulitan merek asal Inggris meraup keuntungan di tengah pandemi virus Corona.
Lebih rincinya lagi, merek mobil sport sekaligus tim F1 ini membutuhkan uang tunai demi menghindari potensi kekurangan likuiditas. Dikatakan juga bahwa desakan lewat jalur hukum diambil karena tidak menduga dampak perekonomian di tengah pandemi akan sampai seburuk ini.
Baca juga: McLaren PHK 25% Karyawannya |
McLaren Holdings Limited berusaha untuk mengamankan modal dengan menerbitkan obligasi senilai lebih dari 650 juta Poundsterling atau setara Rp 11 triliun. Pinjaman itu menggunakan jaminan pabriknya di Woking dan koleksi mobil balap bersejarahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya dalam kontrak dengan investor, pabrik dan koleksi mobil itu sudah menjadi sudah menjadi jaminan untuk kesepakatan antara mereka di tahun 2017. Tentu saja tanpa izin dari investor McLaren tak dapat memberikan jaminan dua asetnya untuk melakukan pinjaman.
Pekan lalu, Hakim Anthony Mann setuju untuk mempercepat persidangan mengingat klaim McLaren menilai bahwa perselisihan ini berisiko kebangkrutan jika tidak diselesaikan dengan cepat. Kedua belah pihak telah mengusulkan persidangan berlangsung selama dua atau tiga hari yang akan dimulai pada 2 Juli.
Para investor memahami bahwa masalah obligasi baru merusak investasi mereka yang sudah ada sehingga mengusulkan alternatif pengaturan pembiayaan kembali.
Dokumen-dokumen pengadilan yang diajukan oleh McLaren Group mengatakan bahwa perjanjian kredit sebelumnya sebesar 130 juta Poundsterling telah ditarik semua. Mereka juga mengatakan bahwa pemegang saham McLaren telah menginvestasikan 291 juta Poundsterling lebih lanjut dalam bisnisnya pada bulan Maret yang termasuk dalam bagian dari total investasi 500 juta Poundsterling dalam 18 bulan terakhir.
Selain mencari pinjaman, McLaren Group baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengurangi 1.200 pekerjaan di seluruh divisi baik itu tim balap F1 maupun sebagai produsen mobil sport.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah