Mungkin tidak ada yang tidak mengalami kesulitan di tengah pandemi virus Corona yang belum berakhir. Dalam industri otomotif berbagai upaya dilakukan untuk tetap dapat bertahan hidup melewati krisis kesehatan dunia ini.
Penutupan pabrik dan menurun drastisnya penjualan ritel telah menyebabkan sejumlah pabrikan mencari pinjaman uang. Ada pula di antaranya yang harus merumahkan sebagian besar karyawannya demi mengamankan neraca keuangan perusahaan.
Merek mobil super asal Inggris pun melakukan upaya Pemutusan Hubungan kerja (PHK) kepada lebih dari 25% karyawannya. Secara total ada 1.200 dari 4.000 orang yang berada di divisi teknologi dan divisi balap kehilangan status pekerjaannya di McLaren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi mencekam ini telah terlihat ketika McLaren tidak malu-malu menggadaikan kantor pusatnya di Woking, Inggris dan koleksi mobilnya dengan nilai 275 miliar poundsterling atau setara Rp 4,9 triliun.
"Pembatalan acara motorsport, penangguhan kegiatan manufaktur dan ritel di seluruh dunia, dan berkurangnya permintaan telah membawa dampak yang mengejutkan," ujar McLaren dalam pernyataan yang dilansirkan oleh Daily Mail.
Baca juga: Akhirnya Ada yang Bikin Mobil Listrik Murah |
Dalam masa sulit ini McLaren juga telah menunjuk ketua eksekutif barunya, yaitu Paul Walsh pada Maret 2020. Ia didapuk dengan harapan dapat memandu McLaren bertahan di masa sulit ini hingga fase selanjutnya termasuk pengembangan strategis McLaren.
Salah satu upaya menyelamatkan merek tersebut, McLaren berencana untuk meluncurkan generasi kedua dari seri sport mesin tengah 570 S. Generasi selanjutnya dari 570 S tampaknya akan menanggalkan mesin V8 dan menggantinya dengan V6 dikombinasikan hybrid.
McLaren 570 S Generasi selanjutnya besar kemungkinan akan mengadaptasi teknologi PHEV. Sebab jika tidak ada kendala tahun depan Uni Eropa akan meningkatkan standar emisi menjadi maksimal 95 gram CO2 per kilometer.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah