Produksi Tak Optimal, Stok Mobil Daihatsu di Dealer Cukup?

Produksi Tak Optimal, Stok Mobil Daihatsu di Dealer Cukup?

Rizki Pratama - detikOto
Sabtu, 20 Jun 2020 14:57 WIB
Daihatsu memproduksi Toyota Calya dan Sigra di Karawang, tepatnya di Kawasan Industri Surya Cipta, Jl. Surya Pratama Blok I Kav. 50. Yuk kita intip seperti apa pabrik ini.
Pabrik Daihatsu setp beroperasi selama beberapa waktu, bagaimana dengan suplai ke dealer? (Khairul Imam Ghozali)
Jakarta -

Sejak pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Secara Berkala (PSBB) hingga saat ini pabrik Daihatsu tak berproduksi dengan optimal. Bahkan sampai saat ini sejak ditutup beberapa waktu lalu, Daihatsu tak lagi membuat mobil di di pabriknya untuk dikirim ke dealer.

Bulan Juni pun pabrik mulai aktif kembali, namun tidak untuk memenuhi permintaan dalam negeri melainkan ekspor. Kebutuhan dalam negeri baru mengerjakan permintaan kendaraan komersial yang itu pun terbatas 300 unit saja.

"juni hanya untuk fleet order 300 saja. Selebihnya hanya produksi untuk ekspor, domestik belum kita produksi," ujar Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra melalui konferensi pers virtual, Jumat (19/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas bagaimana dengan ketersediaan mobil di dealer? Marketing & Costumer Relation Divisi Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso mengatakan bahwa saat ini stok mobil di dealer masih cukup. Stok ini merupakan hasil produksi terakhir di bulan Maret yang terhitung besar masih memadai untuk memenuhi pasar di bulan Juni 2020.

"Saya tidak bisa sampaikan berapa stok level tapi kalau arahnya ke sana kan Maret tinggi suplaynnya padahal April Mei jualannya turun. Saya jamin bahwa di bulan juni rasanya stok kita di cabang masih aman, mampu memenuhi kebutuhan konsumen jadi saya bilang stoknya aman. Kalau mau pesan bulan juni pasti bisa disuplai," ungkap Hendra.

ADVERTISEMENT

Kembali ke aktivitas pabrik, Amel menegaskan bahwa mereka melakukan protokol kesehatan dengan ketat. Penerapan protokol menyebabkan pengurangan kapasitas produksi sehingga Amel melihat bulan Juni dan Juli, suplai ke jaringan belum dapat terpenuhi.

"Mulai bulan Juni karena masih PSBB kita bekerja satu shift 50-50 persen karena tidak boleh semua masuk dan jaga jarak dalam produksi take time jadi panjang. Juli juga tidak akan banyak. Jadi untuk wholesale Juni Juli domestik tidak akan maksimal," jelasnya.

Untuk saat ini Daihatsu memilih untuk mengikuti dulu tatanan hidup baru di aktvitas pabriknya dengan berharap pada bulan Agustus sudah dapat meningkatkan kapasitas lagi.

"Kami berharap di bulan Agustus akan ada relaksasi protokol yang memungkinakn kerja lebih maksimal. Di lapangan sudah minta tambah, kami bukannya tidak mau produksi tapi buat kami kesehatan nomor satu sehingga seluruh protokol kami laksanakan walaupun impak ke bisnis tidak produksi secara maksimal," tutup Amel.




(rip/din)

Hide Ads