Toyota Motor Corporation (TMC) tetap menargetkan keuntungan kendati perekonomian dunia sedang digoyang pandemi virus Corona. Menurut CEO TMC, Akio Toyoda, pihaknya akan belajar dari pengalaman krisis keuangan global untuk mengatasi masalah yang disebabkan wabah penyakit ini.
Toyota memprediksi akan ada penurunan laba hingga 80%, yang sekaligus menjadi rekor terendah dalam sembilan tahun terakhir. Penurunan juga akan berdampak pada laba operasi. Sekadar informasi, Toyota menargetkan laba operasi hingga 500 miliar yen untuk tahun fiskal, hingga Maret 2021.
Toyota telah menghentikan sementara operasional beberapa pabriknya di Jepang mulai April hingga Juni. Meski begitu, Toyota tetap pada rencana awalnya, yakni memproduksi tiga juta mobil per tahun di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pemasok komponen Toyota juga terkena dampak virus Corona, bahkan ada satu vendor yang mengajukan status kebangkrutan pada minggu lalu. Sejak saat itu, Toyota mulai mencari pinjaman dan kredit dari bank, yang akan digunakan untuk pengembangan produk.
"Jika kita tidak menang, kita tidak akan dapat mendukung industri dan negara ini. Hari ini kami berbeda dari apa yang kami alami selama krisis keuangan," kata Toyoda, dikutip dari Paultan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sudah berlangsung di kantor pusat Toyota, di Nagoya. Sekitar 360 pemegang saham bergabung dalam rapat, jauh lebih sedikit dari kapasitas peserta maksimal, 5.500 orang sebelumnya.
Selain minim peserta, pertemuan juga berlangsung singkat, hanya 80 menit, pertemuan tahunan ini menjadi yang terpendek sejak tahun 2000. Beberapa protokol kesehatan juga dilakukan pada pertemuan ini, seperti pemeriksaan suhu, pengaturan jarak tempat duduk, hingga penggunaan partisi transparan di depan pembicara.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP