Anti Mainstream, KTM Malah Tambah Karyawan Baru Saat Pandemi

Anti Mainstream, KTM Malah Tambah Karyawan Baru Saat Pandemi

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 12 Jun 2020 11:23 WIB
KTM meluncurkan motor trail baru di IIMS Motobike Expo 2019
KTM persiapkan SDM untuk menanggapi pemriintaan pasar pasca pandemi nanti. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Sejumlah perusahaan otomotif memutar otak bagaimana dapat menjaga neraca keuangannya stabil di tengah krisis saat ini. Beberapa di antaranya terpaksa merumahkan sumber daya manusia demi mengimbangi biaya operasional dengan permintaan pasar yang anjlok.

Namun, KTM justru memiliki pemikirannya sendiri. Saat ditanya apakah akan merampingkan struktur perusahaannya, CEO KTM, Stefan Pierer justru berencana untuk menambah karyawannya.

"Faktanya kami akan menambah 40 karyawan lagi. Sejujurnya saat ini kita sedang berada dalam posisi yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan industri lain seperti mobil dan penerbangan," ujar Pierer dalam sebuah wawancara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepercayaan diri KTM muncul setelah melihat beberapa fenomena unik yang lahir dari virus Corona. Saat ini dalam melakukan mobilitas orang-orang lebih memilih menggunakan sepeda motor agar tetap jaga jarak.

"Untungnya bagi kami industri roda dua ada pengaruh baik dari virus Corona. Di semua negara yang sudah membuka kembali aktivitas sosial ekonominya ada peningkatan permintaan atas produk kami," tambahnya.

ADVERTISEMENT

"Salah satu contohnya lihatlah China. China beberapa pekan lebih dulu dari negara lain dan saat ini penjualannya sudah meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu. Ini adalah dampak social distancing," tambahnya.

Pierer melihat orang-orang enggan menggunakan transportasi umum. Sementara itu harga mobil lebih mahal sehingga jatuhlah pilihan pada sepeda motor yang jauh lebih murah serta mengurangi kepadatan jalan.

"Tidak ada yang menginginkan transportasi publik. Jadi mobil dan motor pribadi lebih baik. Kelebihan dari sepeda motor adalah mampu lebih cepat mengarungi kemacetan," ujarnya.

Perubahan kebutuhan pasar ini tidak hanya terjadi daratan Asia. Pierer mengungkapkan bahwa benua biru juga telah menunjukkan respon positif pada pasar sepeda motor baik motor berkapasitas mesin kecil hingga menengah.

"Di pasar Eropa, motor listrik booming, baik tenaga kecil maupun besar," tuturnya.

Pierer mengakhiri bahwa pandemi ini pada dasarnya memberikan dampak yang sama untuk semua pelaku industri otomotif. Namun, situasi ini tidak akan memudarkan semangat KTM untuk menaklukan merek-merek motor dari Jepang.

"Merek lama akan bertahan, namun sedikit ruang untuk pendatang baru. Persaingan akan semakin sempit dan hanya melawan merek-merek dari jepang sebagai kompetitor terdekat kami. Kami berencana untuk menyaingi penjualan merek Jepang. Dan itulah yang ingin saya lakukan, mengalahkan Jepang," pungkasnya.




(rip/din)

Hide Ads