Lalu lintas transportasi logistik diperkirakan bakal kembali produktif seturut hadirnya situasi new normal. Menyambut hal itu, produsen ban mobil asal Korea Selatan, Hankook Tire, membantu pelaku usaha di Indonesia dengan mendukung efisiensi biaya operasional kendaraan.
Langkah efisiensi tersebut dilakukan dengan berbagai cara, seperti menganalisa kembali Biaya Operasional Kendaraan (BOK) bagi kendaraan seperti truk, cargo, dan container. Umumnya Biaya Operasional Kendaraan dikelompokkan menjadi biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Salah satu unsur biaya tidak tetap yang paling utama adalah konsumsi bahan bakar, konsumsi oli, dan pemakaian ban pada kendaraan.
"Biaya ban seringkali tidak begitu dianggap berpengaruh pada biaya operasional karena biasanya pelaku usaha hanya memperhitungkan harga beli ban saja. Padahal, dengan strategi pemilihan produk dan penghitungan biaya yang tepat, sangat berpengaruh terhadap efisiensi biaya operasional kendaraan," bilang National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, dalam siaran pers, Jumat (29/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad menjelaskan, menghitung biaya penggunaan ban dapat dilakukan dengan satuan cost per kilometer (CPK) sebelum memutuskan membeli ban, yaitu harga satu unit ban dibagi jarak tempuh (kilometer) perjalanan yang ditargetkan. Kemudian, akan diperoleh biaya per kilometer untuk satu ban yang nantinya dikali dengan jumlah ban pada kendaraan tersebut.
"Setelah kita mendapatkan forecast CPK, selanjutnya kita cermati lagi fitur-fitur pada ban agar kita bisa mendapatkan jarak tempuh yang paling maksimal. Karena fitur tersebut akan menentukan kualitas performa ban, juga usia ban," kata Ahmad.
Ahmad memprediksi biaya ban memakan sekitar 20-25% dari proporsi biaya operasional kendaraan secara keseluruhan yang mencakup bahan bakar, oli, suku cadang dan biaya perawatan kendaraan lainnya.
Selain perhitungan biaya penggunaan ban, menurut Ahmad strategi manajemen perawatan ban juga penting untuk dipahami. "Kurangnya perbaikan tindak lanjut dan kerusakan yang tidak terduga pada ban dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang tinggi, karena juga dapat berdampak terhadap peningkatan downtime, munculnya masalah keterlambatan layanan terhadap pelanggan, kerusakan muatan, biaya derek, dan perbaikan lainnya," terangnya.
Dijelaskan, perawatan ban dapat dipetakan mulai dari perawatan untuk pencegahan (preventive maintenance), perawatan rutin (regular maintenance), dan perawatan atas kerusakan (breakdown maintenance). "Seluruh tahapan perawatan ini difasilitasi oleh Hankook Tire melalui layanan purna jual bagi para pelanggan. Upaya ini dilakukan Hankook Tire guna mendukung efisiensi biaya operasional yang diinginkan pelanggan," sambungnya lagi.
Sebagai bentuk pre-sales service untuk mencegah kerusakan atau pemborosan pemakaian ban karena pemilihan tipe yang tidak sesuai dengan operasional, Hankook Tire bersama jaringan distributor mengtakan akan membantu memberikan rekomendasi pemilihan produk yang tepat sesuai dengan operasional masing-masing kendaraan. Pemahaman cara pemasangan ban yang baik dan benar serta peralatan yang sesuai juga dapat didapatkan di pre-sales service.
Sementara bagi after-sales service atau layanan purna jual, Hankook Tire menyediakan tire maintenance audit yaitu analisa penggunaan dan perawatan ban dengan melakukan pemeriksaan berkala secara acak pada beberapa ban yang terpasang dan ban yang sudah dilepas.
"Dari proses tersebut, teknisi Hankook Tire akan memberikan laporan dan rekomendasi penggunaan dan perawatan ban yang baik dan benar. Hankook Tire juga dapat memberikan pelatihan bagi para pengemudi dan teknisi (tire-man). Para fleet customer dapat memanfaatkan keseluruhan layanan, pre-sales dan after-sales service Hankook Tire untuk memaksimalkan performa ban dan menghemat biaya pemakaian ban," tukasnya.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP