Harley-Davidson mengumumkan keuntungannya merosot sebesar 45% selama periode kuartal pertama 2020. Kuartal kedua pun sudah diwanti-wanti akan lebih berat lagi karena pandemi virus Corona yang masih berkeliaran.
Terlepas dari masa pandemi ini pun Harley-Davidson sudah mulai terseok-seok. Data penjualannya mengalami penurunan jika dibandingkan antara tahun 2019 dengan tahun 2012. Pada tahun 2012 Harley-Davidson memasarkan 160.400 unit sedangkan di tahun 2019 hanya 125.995 atau turun 22%.
Tahun 2020 akan menjadi lebih berat lagi pastinya karena semakin banyak kegiatan jual beli tertunda. Penutupan pabrik juga akan menghentikan produksi dan pengembangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai capaiannya di kuartal pertama 2020 Harley-Davidson mengalami penurunan sebesar 18% dibanding kuartal pertama 2019. Dalam bentuk uang laba mereka merosot dari USD 128 juta menjadi USD 78 juta atau turun 45%.
Berbagai masalah pun mendera Harley-Davidson seperti pengunduran diri CEO-nya, Mike Levatich. Jochen Zeitz yang mengisi posisi CEO Harley-Davidson sementara ini mengatakan bahwa pabrikan moge itu harus cekatan dan berhati-hati dalam mengelola keuangan di tengah pandemi COVID-19.
"Covid-19 secara dramatis telah mengubah lingkungan bisnis kami dan sangat penting bagi kami untuk merespons dengan ketangkasan pada realitas baru ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
"Kami telah menentukan bahwa kami perlu melakukan perubahan signifikan pada perusahaan; prioritas kami, model operasi kami dan strategi kami untuk mendorong kinerja yang lebih konsisten saat kami keluar dari krisis ini," tambahnya.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!