Hari Pertama Ramadan Plus PSBB, AirVisual: Udara Jakarta Pagi Ini Lebih Baik dari London

Hari Pertama Ramadan Plus PSBB, AirVisual: Udara Jakarta Pagi Ini Lebih Baik dari London

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 24 Apr 2020 11:19 WIB
Foto udara suasana gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Memasuki minggu ketiga imbauan kerja dari rumah atau work from home (WFH), kualitas udara di Jakarta terus membaik seiring dengan minimnya aktivitas di Ibu Kota. Berdasarkan data dari situs pemantauan udara AirVisual.com pada Kamis 3 April pada pukul 12.00 WIB, Jakarta tercatat sebagai kota dengan indeks kualitas udara di angka 55 atau masuk dalam kategori sedang. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras.
Kualitas udara Jakarta membaik saat ramadan Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Kualitas udara di Jakarta membaik saat memasuki hari pertama bulan Ramadan, ditambah pagi ini sudah berlangsung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua minggu.

Data dari AirVisual, Jumat (24/4/2020) pukul 09.09 WIB, tingkat polusi udara Jakarta lebih baik dari kota Eropa seperti London (Inggris), Amsterdam (Belanda), Zagreb (Kroasia), dan Poznan (Polandia).

Posisi Jakarta saat ini, pukul 10.37 WIB berada di posisi ke-44 di dunia, Air Qality Index (AQI) Jakarta berada di 60 atau kategori sedang. Tingkat polusi ini tidak tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sementara untuk 4 kota besar paling berpolusi udara di dunia, New Delhi (India), Lahore (Pakistan), Dhaka (Bhangladesh), dan Kathmandu (Nepal) dengan kadar AQI di atas 130.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data AirVisual JakartaData AirVisual Jakarta Foto: Ridwan Arifin

Kualitas udara Jakarta membaik jika dibandingkan Jumat (17/4) lalu. Pada pukul 08.00 WIB, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di 155 atau kategori tidak sehat. Kemudian pukul 09.00 WIB, AQI Jakarta berada di 129 alias tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta saat ini berada di posisi ke-7 kota dengan udara berpolusi di dunia.


Air Quality Index (AQI) merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data AirVisual, kandungan PM2.5 di Jakarta berada di angka 17,9 Β΅g/mΒ³ pada 08.00 WIB pagi tadi. Data itu diperoleh dari alat pemantau udara Airvisual yang ada di Kedutaan Amerika Serikat, Pegadungan, Kemayoran, Pejanten Barat, Rawamangun, dan Mangga Dua.

AQI mempunyai rentang nilai antara 0-500. Makin tinggi nilai AQI, artinya makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut.

Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.

Sumber polusi bisa berasal dari pembakaran yang dihasilkan dari pembangkit listrik, limbah pembakaran, emisi kendaraan bermotor, dan proses industri yang melibatkan reaksi kimia antara gas.




(riar/rgr)

Hide Ads