Pemerintah resmi melarang warga mudik tahun ini untuk menekan penyebaran virus Corona. Larangan mudik lebaran mulai diberlakukan pada Jumat (24/4/2020). Lalu bagaimana dengan nasib bus-bus yang berhenti beroperasi sementara?
Dijelaskan oleh Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, bus-bus yang dikandangkan sementara di garasi tetap mendapatkan perawatan dari para mekanik.
"Ya, pasti tetap dirawat. Minimal mesin selalu dipanasin setiap pagi atau dilap," kata Sani, kepada detikOto, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sani menjelaskan bus-bus yang bakal diparkir dalam waktu lama, sebelumnya sudah mendapatkan perawatan ringan, meliputi inspeksi kendaraan, penggantian, pembersihan, maupun pelumasan.
"Sebelum diparkir kita sudah lakukan preventive maintenance. Jadi bus-bus dipastikan tetap dalam kondisi terawat," jelas Sani.
Saat ini di Indonesia ada kurang lebih 30 ribu bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) yang beroperasi. Sebelum kebijakan larangan mudik diberlakukan, sudah banyak di antara Perusahaan Otobus yang mengurangi jumlah armada operasionalnya.
Sejak bulan Maret lalu operasional bus AKAP dan AKDP tinggal 10 persen dari jumlah maksimal. Selain itu, okupansi penumpang pun tersisa 15-20 persen dari kapasitas maksimal. Dengan adanya pelarangan mudik, bus-bus yang biasanya meramaikan jalanan Indonesia saat momen pulang kampung itu kini harus berhenti sementara.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?
Harga Asli BBM Pertalite Dibongkar Menkeu Purbaya, Bukan Rp 10 Ribu!