Puput melanjutkan, lewat tanggal tersebut kualitas udara Jakarta kemudian kembali turun.
"Tapi begitu masuk ketiga, itu balik lagi memang tidak separah di hari pertama. Naik ke posisi 28 Β΅g/m3, sampai sekarang itu posisi 28 Β΅g/m3 sampai 30 Β΅g/m3," sambung Puput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa yang menyebabkan kualitas udara Jakarta memburuk saat penerapan PSBB, apakah karena Pembangkit Tenaga Listrik Uap?
Tidak dipungkiri jika kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di Jakarta. Puput menjelaskan kenaikan tingkat polusi itu lebih besar faktor disebabkan karena kenaikan mobilitas kendaraan bermotor dari Bodetabek yang mengarah ke Jakarta.
"Katakanlah Sudirman-Thamrin sepi (saat PSBB), tapi lihat Lenteng Agung, Radio Dalam, kemudian Jalan Bekasi Timur. Belum lagi Bodetabek larinya ke DKI semua, kalaupun turun paling 20 persen." jelas Puput.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah