Jakarta memasuki hari ke-6 penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Berdasarkan data AirVisual, Rabu (15/4/2020) pukul 09.00 WIB, kondisi udara Jakarta lebih buruk dari hari kemarin.
Pagi ini, Air Quality Indeks (AQI) puncak polusi Jakarta pada pukul 09.00 WIB, berada di angka 155. Artinya kualitas udara di Jakarta tidak sehat bagi kelompok sensitif.
![]() |
Data itu diperoleh dari alat pemantau udara milik Airvisual yang ada di Kedutaan Amerika Serikat Jakarta Pusat, Pegadungan, Kemayoran, Pejanten Barat, Rawamangun, dan Mangga Dua. AirVisual mengimbau warga Jakarta mengenakan masker serta menghindari aktivitas di luar ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AQI merupakan indeks yang menggambarkan tingkat keparahan kualitas udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah. Semenatara kandungan PM 2,5 di Jakarta pagi ini, berdasarkan data AirVisual adalah 63,2 Β΅g/mΒ³.
Dibandingkan hari kemarin, polusi udara pagi ini lebih tinggi. Menggunakan data yang sama, Selasa (14/4/2020), pukul 09.19 WIB, Air Quality Indeks (AQI) Jakarta berada di 138.
Rentang nilai dari AQI adalah 0 sampai 500. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut.
Sumber polusi bisa berasal dari pembakaran yang dihasilkan dari pembangkit listrik, limbah pembakaran, emisi kendaraan bermotor, dan proses industri yang melibatkan reaksi kimia antara gas.
Pada pukul 10.00 WIB, tingkat polusi udara berkurang. AQI Jakarta berada di angka 144 dan kandungan PM 2,5 adalah 53,2 Β΅g/mΒ³. Saat ini polusi udara Jakarta lebih tinggi dari Ho Chi Minh (Vietnam), Yangon (Myanmar), Chongqing (China), dan Bangkok (Thailand).
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Begini Pengakuan Polisi Sopir Rantis yang Lindas Affan Kurniawan
28 Mobil-motor Ahmad Sahroni yang Lapor Punya Harta Rp 328 Miliar
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!