Dampak pandemi virus Corona (COVID-19) menyasar berbagai sektor, tak terkecuali perniagaan mobil bekas. Harga mobil bekas saat ini pun anjlok hingga 30 persen.
Menurut Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih, hal itu wajar terjadi sebab sesuai hukum pasar yang berlaku saat ini.
"Untuk harga jual mobkas saat ini ya ngikutin demand and supply aja. Begitu demand-nya banyak, supply-nya sedikit, ya harga naik. Tapi kalau supply-nya banyak demand-nya enggak ada, otomatis harganya turun. Nah, sekarang ini demand (permintaan) turun karena semua orang mikirnya kesehatan dan keselamatan dulu. Boro-boro mikir beli mobil," kata Herjanto, dihubungi detikOto, Selasa (14/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herjanto mengatakan mobil-mobil bekas di kelas low MPV 7-seater saat ini misalkan, harganya bisa anjlok sampai 30 persen.
"Sekarang (harga mobkas) bisa nyungsep sampai 30 persen. Sekarang misalnya nih mau jual Xenia harga Rp 100 juta, siapa mau beli? Paling ya ditawar orang dapatnya Rp 70 juta. Itu udah paling bagus," sambung Herjanto.
Baca juga: Garasi Ini 'Sembunyikan' Ratusan Mobil Antik |
Lanjut Herjanto menjelaskan, kontraksi harga lebih besar bisa terjadi pada mobil-mobil segmen menengah atas seperti mobil merek Eropa.
"Lebih parah lagi kalau mobil Eropa dan lainnya, karena siapa yang mau beli mobil itu?. Kecuali mobil-mobil antik ya, kalau dia harganya akan stagnan," katanya lagi.
Sementara bicara mengenai proyeksi pasar mobil bekas hingga akhir tahun, Herjanto mengatakan akan ada penurunan market antara 80 sampai 90 persen.
"Penjualan (diprediksi) tinggal 10 persen sampai 20 persen. Itu juga mustahil dicapai (sampai akhir tahun)," tukasnya.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?