Berita populer otomotif akhir pekan kemarin diisi beberapa berita yang menarik. Yang pertama ada wacana larangan motor lewat jalan raya yang diutarakan oleh DPR.
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Nurhayati Monoarfa mengungkapkan wacana untuk mengatasi kesemrawutan kendaraan di jalan raya dengan membatasi kepemilikan roda dua atau sepeda motor.
Pendapat tersebut dikemukakan Nurhayati saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan pakar, guna membahas masukan Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Revisi Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dan RUU Revisi UU Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Selain itu, berita populer lainnya ada berita seputar bus tingkat buatan Indonesia yang laris dibeli negara lain, arti huruf dan angka pelat nomor, tampilan modern Honda Astrea, hingga calon sirkuit Formula E yang mirip Paris. Berikut ulasannya.
Nurhayati mewacanakan selain dengan pembatasan kepemilikan kendaraan. Termasuk, pembatasan kepemilikan kendaraan roda dua atau sepeda motor.
"Itu mungkin yang harus kita atur kendaraan roda dua ini. Di area mana sajakah yang boleh roda dua untuk melintas. Yang pasti, jika berkaca dari jalan nasional diseluruh dunia, tidak ada roda dua melintas. Dimanapun, di seluruh dunia kecuali di atas 250 cc. Di jalan kabupaten, kota, provinsi juga tidak ada. Tetapi, adanya di jalan-jalan perumahan atau di jalur-jalur yang memang tidak dilintasi kendaraan umum. Itu yang mungkin akan kita atur dalam Undang-Undang," papar Nurhayati seperti dikutip dari laman Dpr.go.id, Minggu (23/2/2020).
Revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memang masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas Tahun 2020. Nurhayati berpendapat jika berkaca dari sejumlah jalan nasional negara di dunia seperti di China tidak ada kendaraan roda dua di jalan raya nasionalnya , kecuali kendaraan roda dua dengan kapasitas mesin di atas 250 cc.
Namun ia menegaskan wacana pembatasan kepemilikan dan pengaturan area lintas itu tidak serta merta melarang penggunaan kendaraan roda dua. Sebab, sepeda motor masih menjadi alat transportasi utama masyarakat. Salah satunya membatasi area yang belum diakomodir oleh transportasi umum.
"Tidak adanya roda dua pun akan menyulitkan masyarakat luas. Di tempat-tempat seperti Jakarta, mungkin tidak menjadi masalah karena kendaraan umumnya sudah baik seperti adanya MRT dan lain-lain. Tetapi, di daerah-daerah lain itu mungkin agak kesulitan kalau kendaraan roda dua tidak diakomodir. Tetapi, area dimana kendaraan roda dua bisa melintas mungkin itu yang bisa kita atur," pungkas Nurhayati.
CV Laksana kembali menjual bus buatannya ke luar negeri. Kali ini perusahaan karoseri asal Ungaran, Jawa Tengah, tersebut mengekspor bus tingkat ke Bangladesh.
Adapun model bus yang dikapalkan adalah Legacy SR2 Double Decker. Bus tingkat ini diekspor sebanyak 10 unit, dan seremoni pelepasannya dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dijelaskan Technical Head Manager Karoseri Laksana Stefan Arman, unit bus tingkat yang dikirim ke Bangladesh agak berbeda dengan model serupa yang dijual di Indonesia.
"Jadi panjang busnya beda. Yang ini panjangnya 14,4 meter. Lebih panjang hampir 1 meter (dari model yang dijual di sini)," ujar Stefan, melalui sambungan telepon kepada detikcom, Minggu (23/2/2020).
Selain dimensi, jenis sasis yang digunakan juga berbeda tapi masih satu merek. "Tipe sasis yang digunakan berbeda dengan yang dijual di Indonesia. Dia (tetap) pakai Scania, tapi yang low entry," sambungnya.
Lanjut Stefan, secara layout interior Legacy SR2 Double Decker Bangladesh juga memiliki perbedaan. "Posisi tangga berbeda, jumlah kursi juga berbeda, yang ini lebih banyak," katanya lagi.
CV Laksana memanfaatkan betul insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah. "Kita gunakan fasilitas keringanan dari bea cukai berupa pembebasan bea masuk untuk sasisnya, karena akan diekspor," ujarnya.
Soal harga, bodi Legacy SR2 Double Decker yang diekspor ke Bangladesh diperkirakan memiliki harga mencapai Rp 3 miliar per unitnya.
Melansir dari situs NTMC Polri, plat nomor berisi 3 hal, yaitu Kode Wilayah Pendaftaran, Nomor Pendaftaran Kendaraan Bermotor, dan Masa Berlaku.
Kode Wilayah Pendaftaran yang berupa huruf ini memberitahukan kepada petugas/umum bahwa kendaraan tersebut didaftarkan di Samsat daerah sesuai Peraturan Kapolri Nomor 5 tahun 2012. Sedikit contoh, huruf E untuk plat nomor di eks Karesidenan Cirebon dan Kabupaten Cirebon, B untuk wilayah DKI Jakarta, Kabupaten/Kota Tangerang, Kabupaten/Kota Bekasi, dan Kota Depok, serta AD untuk eks Karesidenan Surakarta dan Kota Surakarta.
Lanjut ke bagian berikutnya adalah Nomor Pendaftaran Kendaraan. Bagian ini terdiri dari angka sebagai nomor urut, dan huruf sebagai kode pembagian sub wilayah. Misalnya untuk plat nomor di Blitar, Jawa Timur, di sana kode wilayahnya adalah AG, dan wilayah Blitar diberi alokasi P, Q, dan R. Jadi Samsat Blitar hanya menerbitkan kendaraan dengan akhiran PA, PB, PC, PD, PE, sampai PZ. Kemudian lanjut QA, QB, QC, hingga QZ. Kemudian RA, RB, RC, RD, hingga RZ. Contoh plat nomor Blitar adalah AG 2314 QF.
Bagian terakhir dari isi plat nomor adalah kode masa berlaku. Saat didaftarkan Kendaraan bermotor memiliki masa berlaku selama lima tahun. Setelah tahun kelima habis, pemilik wajib mendaftarkan ulang kendaraan bermotornya.
Apabila Anda membeli kendaraan pada bulan Desember 2010, namun rupanya baru diurus diler pada bulan Januari 2011, maka masa berlakunya sampai dengan bulan Januari tahun 2016. Di STNK ditulis lengkap dengan tanggal, sedangkan di TNKB (plat nomor) hanya bulan dan tahun singkat, yaitu '01 . 16'. Polisi di lapangan mengidentifikasi kendaraan bermotor yang belum melakukan registrasi ulang lima tahunan dengan cara melihat kode angka ini.
Masyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan motor bebek, trennya beralih ke skuter matik (skutik). Bernostalgia masa lalu, Honda Astrea jadi motor yang yang laris manis pada masanya. Di negara tetangga, Malaysia, kembaran Honda Astrea kembali mendapat penyegaran eksterior.
Namanya Honda EX5, motor kapchay ini hanya dijual khusus di pasar Malaysia. Honda EX5 mendapatkan penyegaran eksterior warna dan grafis, namun tetap mengusung pakem lama, seperti batok model "T" dan sayap berkelir putih. Tak ketinggalan headlamp bentuk mengkotak dengan lampu sein yang terpisah. Jadi ingat Honda Astrea kan?
Dikutip dari Paultan.org, Minggu (23/2/2020) Boon Siew Honda selaku agen pemegang merek Honda di Malaysia meluncurkan penyegaran EX5 untuk model tahun 2020. Di negeri jiran, motor ini sudah dijual mulai dari tahun 1987 dengan total penjualan lebih dari 2 juta unit hingga saat ini.
Kendati mengalami penyegaran, desain lawas juga tetap dipertahankan pada Honda EX5 ini, seperti pada bagian dashboard masih dibalut dengan mika kotak dengan penunjuk jarum analog. Shockbreaker yang dibiarkan terbuka hingga terlihat membelah body, tak lupa gaya khas dengan penutup rantai, dan sistem pengereman pun masih tromol.
Model lawas memang masih dipertahankan namun dari jantung mekanis, Honda EX5 sudah disuntik injeksi dengan bekal kubikasi 110 cc, di atas kertas mampu memuntahkan angka 8,54 Hp/7.500 rpm dan torsi 8.62 Nm/5.500 rpm.
Honda Malaysia menawarkan dua varian, yakni versi spoked wheel palang lima dan jari-jari. Harganya sendiri dibanderol mulai dari RM 4.783 atau sekitar RP 15,7 jutaan.
Organizing Committee (OC) Formula E melakukan uji coba pelapisan aspal seluas 60m2 di atas cobblestone bagian tenggara Silang Monas, Sabtu dini hari (22/2/2020).
Hamparan sepanjang 15m x lebar 4m menggunakan dua material berbeda: sand sheet (10m x 4m) dan geotextile (5m x 4m). Kedua material itu dihamparkan secara menyambung. Uji coba bertujuan untuk cek material yang bisa lebih mudah dikelupas setelah terpasang selama 4x24jam. Pengelupasan dijadwalkan pada Rabu (26/2/2020).
Pekerjaan teknis ini dilakukan sebagai tahap paling awal di lapangan, merupakan wujud keseriusan persiapan gelar Formula E ini sangat memerhatikan aspek lingkungan. Indonesia baru pertama kali menyelenggarakan Formula E. Cobblestone atau blok batu yang dipasang tahun 1995 ini merupakan bagian dari lintasan dan diuji coba dilapisi. Di negara-negara penyelenggara Formula E lainnya, pelapisan aspal di atas cobblestone dilakukan di Paris, Prancis. Demikian pula di Roma, Italia.
"Pelapisan lalu kemudian dikelupas dilakukan Paris, di Roma, ini dilakukan setiap tahun," ujar Wisnu Wardhana, Deputi Bidang Teknis Formula E Jakarta.
Metode pelapisan dilakukan sederhana dan cepat. Proses pengelupasan dapat dilakukan untuk mengembalikan cobblestone timbul kembali. "Di Paris, sirkuit Formula E mengitari situs Les Invalides yang umurnya 350 tahun. Maka setiap selesai gelar Formula E, aspalnya dikelupas dan kembali seperti sedia kala," lanjut Wisnu.
Proses teknis uji coba pelapisan berlangsung 125 menit dini hari. Adapun persiapannya sejak Jumat (21/2/2020) jelang tengah malam.
"Proses uji coba ini dimonitor oleh para ahli. Demikian pula pada pengelupasan para ahli telah siap dimintakan pendapatnya untuk putusan akhir metoda yang terbaik yang dipilih," kata Wisnu. Secara fisik, pilihan sand sheet atau geotextile akan dipilih berdasarkan hasil proses pengelupasan, termasuk untuk efeknya terhadap cobblestone yang terlapisi," tambah Wisnu.
"Uji coba menggunakan lapisan aspal kasar saja, tidak sampai aspal halus. "Ini sudah cukup untuk mengukur kekuatan bila terlintasi setelah terpasang dan kemudahan bila nanti dikelupas," imbuh Wisnu.
Area hamparan 15m x 4m yang diuji coba tersebut tetap bisa dilintasi untuk kegiatan keseharian. Selain itu, uji coba dan seluruh pekerjaan diawasi oleh FEO (Formula E Operation) yang sudah memiliki pengalaman membangun berbagai sirkuit di dunia.
Pengaspalan di kawasan perhelatan Formula E Jakarta dijadwalkan Maret 2020 selama 1,5 bulan. Prosesnya memerhatikan aspek lingkungan, karena sejatinya perhelatan ini adalah untuk mengampanyekan kepedulian terhadap lingkungan. Ajang ABB FIA Formula E Championship di Jakarta, atau Jakarta E-Prix, digelar pada 6 Juni 2020.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah