Aliran Arus Elektrifikasi Otomotif Selama 2019

Kaleidoskop 2019

Aliran Arus Elektrifikasi Otomotif Selama 2019

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 27 Des 2019 09:19 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho


1. Pabrik Baterai di Morowali

Aliran Arus Elektrifikasi Otomotif Selama 2019Foto: Kementerian Perindustrian

Keseriusan Indonesia menuju industri kendaraan listrik telah dimulai pada awal tahun 2019. Pada 11 Januari 2019 PT QMB New Energy Materials meletakkan batu pertama pabrik baterai listrik di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu kunci sukses pengembangan kendaraan listrik adalah teknologi baterai dan powertrain elektrik motornya," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam seremonial tersebut.

Peresmian pembangunan industri tersebut ditandai melalui penandatanganan prasasti oleh Menperin dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Turut hadir menyaksikan, antara lain Bupati Morowali Taslim, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto, Managing Director PT IMIP Hamid Mina, dan Chairman GEM Co Ltd Xu Kaihua.




Menperin menjelaskan, proyek pembangunan pabrik yang memproduksi material energi baru dari nikel laterit ini dapat memenuhi kebutuhan bahan baku baterai lithium generasi kedua. "Ini adalah industri new battery, new energy material, yang menghasilkan high purity nickel cobalts compounds
for rechargeable batteries," tuturnya dalam siaran pers.

Airlangga menambahkan, selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, produksi PT. QMB New Energy Materials juga akan menyasar ke pasar ekspor. "Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, dalam upaya menggenjot ekspor, diperlukan peningkatan investasi," jelasnya.

PT. QMB New Energy Materials merupakan wujud kerja sama antara perusahaan Tiongkok, Indonesia dan Jepang yang terdiri dari GEM Co.,Ltd., Brunp Recycling Technology Co.,Ltd., Tsingshan, PT IMIP dan Hanwa. Pabrik ini akan dikembangkan dengan lahan seluas 120 hektare.



Total investasi yang ditanamkan sebesar USD 700 juta dan akan menghasilkan devisa senilai USD 800 juta per tahun. Dari pabrik ini juga bakal menciptakan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 2.000 orang.

PT. QMB New Energy Materials memiliki kapasitas konstruksi nikel sebesar 50.000 ton dan kobalt 4000 ton, yang akan memproduksi di antaranya 50.000 ton produk intermedit nikel hidroksida, 150.000 ton baterai kristal nikel sulfat, 20.000 ton baterai kristal sulfat kobalt, dan 30.000 ton baterai kristal sulfat mangan.


Hide Ads