Pastinya, perubahan itu tak dapat dilakukan dengan mudah. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan jika ingin mengganti transmisi manual ke otomatis. Pertama harus dipastikan bahwa mesin bawaan mengusung teknologi yang sesuai dengan transmisi baru.
"Ada kemungkinan untuk di-matik-kan, tapi yang harus diperhatikan adalah transmisi otomatisnya kompatibel atau tidak karena teknologi transmisi yang terbaru menuntut kendaraan yang lebih advance bisa jadi belum ada di mobil manual. Pertama pertimbangkan mungkinkah diadaptasi dengan teknologi yang lama," kata Head of Service Business Development ZF Aftermarket Indonesia, Rizqi Zulqornain kepada detikcom.
Jika syarat di atas telah terpenuhi, dalam pemasangannya pastikan tenaga dan torsi mesin sesuai dengan spesifikasi transmisi yang akan digunakan. Setelah itu, sudah barang pasti girbok otomatis mendapatkan ruang yang pas di dalam sistem penggerak mobil.
"Pertama rentang engine dan torsi engine harus masuk spesifikasi. Kedua dari housing transmisi harus bisa melekat sempurna dengan engine sehingga tidak ada clearance," lanjutnya.
Terakhir tentu pada penggunaan di tuas penggantian transmisi dipastikan dapat digunakan dengan baik oleh pengemudi. Rizqi juga menekankan untuk menyoroti odometer karena ada perbedaan rasio putaran.
"Sistem pengendalian transmisi harus bisa diakses pengemudi di depan, terakhir hati-hati sama odometer karena rasionya berbeda, putaran berapa, odometer berapa harus disesuaikan. Kalau yang udah biasa (ganti girboks) sih udah paham dia," pungkas Rizqi. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini