Saat ini saja tanpa disadari sudah sekitar 70 persen armada TransJakarta mengaplikasikan transmisi otomatis. Girboks ini pun disuplai oleh salah satu manufaktur kenamaan dunia dari Jerman, yaitu ZF Aftermarket.
"Ada pergerakan transportasi publik yang signifikan yaitu TJ, boleh dibilang sekarang 70 persen armada Transjakarta itu ZF full otomatik," ujar Head of Service Business Development ZF Aftermarket Indonesia, Rizqi Zulqornain di Kota Kasablanka, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaan transmisi otomatis pada bus penumpang dapat menghilangkan jeda pergantian transmisi manual yang biasanya membuat sedikit ayunan pada penumpang di kabin. Dengan transmisi otomatis, saat akselerasi dan deselerasi akan terasa lebih halus.
"Dengan transmisi itu penumpang lebih nyaman dan kendali operasional lebih terjaga," tambah Rizqi.
Meski nyaman, tentu konversi bus bertransmisi manual ke otomatis tidak dapat dilakukan begitu saja. Agar memenuhi standar keamanan, ada berbagai persyaratan dan pengujian yang perlu dilewati terlebih dahulu.
"Yang jelas ZF ingin juga mematuhi regulasi kendaraan bus jadi tidak serta merta konversi dilakukan jadi harus dipastikan kendaraan itu layak jalan memiliki kenyamanan berkendara, benefit untuk operator dan juga aman," jelas Rizqi.
"Bus adalah kendaraan untuk produktif jadi perlu utilisasi tinggi. Untuk menjaminnya kami bekerja melalui servis partner ZF," tutupnya.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah