Harjanto menyebutkan, hasil dan tindak lanjut dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa kegiatan prospektif yang akan dilaksanakan antara Kemenperin dan NRC di tahun 2020, di antaranya melakukan joint research terkait lima sektor industri prioritas pada Making Indonesia 4.0.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, kedua belah pihak akan melaksanakan Capacity Building Program dan The 2nd Sub-Joint Committee pada Februari 2020. "Kami juga akan menyelenggarakan Seminar Internasional dengan diikuti oleh pemerintah, pelaku usaha, dan peneliti untuk menarik minat publik terhadap kerja sama antara Indonesia dan Korea terkait industri 4.0," tuturnya.
Sementara itu, Sekjen NRC Hong Keun Gil mengatakan, Indonesia memiliki potensi pengembangan sektor industri lantaran memiliki pasar yang besar dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta jiwa. Gil menilai, pemerintah Indonesia telah mempunyai komitmen dan kebijakan yang jelas terkait implememtasi revolusi industri 4.0, yang dibuktikan lewat peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0.
"Selanjutnya adalah mengenai kesadaran masyarakat. Itu penting. Untuk membuat mereka siap dan menerima perubahan," ujarnya. Menurut Gil, hal utama yang dibicarakan pihaknya dengan Kemenperin, tidak hanya saling berbagi pengetahuan, tetapi juga berbagi tentang inovasi yang sudah dikembangkan.
"Kami mencoba membangunnya bersama. Kami ingin mendorong revolusi industri 4.0 ini dengan transformasi yang besar, dengan perubahan yang tak pernah kita hadapi sebelumnya. Terkait industri, kita akan lakukan kerja sama," terangnya.
Simak Video "Kemenperin Dorong Gen Z Jadi Motor Industri Lewat Industrial Fest"
[Gambas:Video 20detik]
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?