Beruntung Dapat Mobil Bekas Gus Dur
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dapat tahun 2012, saat itu harganya hampir Rp 300 juta. Bisa dapat (Mercy milik Gus Dur) karena kita punya relasi saja, dari pak Agus kalau tidak salah, dia pengurus Pondok (Tebuireng) Jombang," ucapnya saat ditemui di Pelataran Candi Prambanan, Sabtu (7/12/2019) sore.
Anggota komunitas Mercedez-Benz Classic Club (MCC) Surabaya ini melanjutkan, bahwa mobil tersebut adalah mobil kedua yang ia dapat dari Ponpes Jombang. Ia menyebut, mobil pertama yang ia boyong adalah mobil Mercedes-Benz antipeluru milik Gus Dur.
"Sebelumnya saya dikasih Mercy antipeluru punya Gus Dur, tapi sudah saya jual di tahun 2015 dengan harga sekitar Rp 200 juta," kata pria berkacamata ini.
Lebih lanjut, dia menyebut sebagian besar komponen pada Mercy eks Gus Dur ini masih orisinil. Kendati demikian, dia mengaku ada beberapa komponen telah mengalami restorasi, khususnya pada bagian mesin mobil.
"Pada saat pindah ke kami, ya biasa ada rewelnya, karena kan sampai saya sudah tangan ketiga. Tapi secara visual masih orisinil, hanya mesin yang bermasalah, karena dipakai buat pelan tidak bisa, ini (mobil Merccy eks Gus Dur) maunya RPM tinggi terus, kan 4.500 cc ini," ucapnya.
"Karena itu perlu restorasi secara bertahap pada mesinnya, seperti ganti nozzle, kita ganti pressure injection agar kompresi mesin lebih stabil. Untuk restorasi sendiri sampai Rp 200 juta," imbuhnya.
Menurutnya, saat ini mobil tersebut telah dapat melaju dengan normal. Bahkan, ia mengaku pernah mengendarai mobil itu sampai Malang, Jawa Timur.
"Paling jauh sampai Batu, Malang, tapi kebanyakan hanya saya pajang saja," ucapnya.
Menyoal interior mobil yang berwarna merah, warga Surabaya ini mengaku interior itu sudah bawaan saat membeli mobil pada tahun 2012. Menurutnya, pemilihan warna merah disesuaikan dengan keinginan pemilik mobil terdahulu, yakni Gus Dur.
"Kalau untuk interiornya tidak saya ganti, itu ori. Kenapa warna merah? Karena mobil dengan cc besar itu interiornya bisa by request (menyesuaikan permintaan pemilik saat membeli mobil)," katanya.
Leverici menambahkan, bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk menjual mobil tersebut. Mengingat ia sudah memperbaharui surat-surat mobil dan masih atas nama Gus Dur.
"Kalau harganya cocok no problem ya, kemarin ada yang nawar Rp 625 juta tapi belum saya lepas. Untuk STNK juga masih Abdurrachman Wahid, jadi saat 2012 itu kan (pajak STNK) sudah 2 tahun mati, dan baru 2019 awal saya perpanjang," katanya.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah