Malaysia dan Korea Punya Pengelola Keselamatan Jalan, RI Perlu?

Malaysia dan Korea Punya Pengelola Keselamatan Jalan, RI Perlu?

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 28 Nov 2019 13:29 WIB
Foto: Polres Bogor menggelar Millenial Road Safety Festival (MRSF) (Dok Polres Bogor)
Jakarta - Indonesia memiliki program Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan. Terdapat lima pilar, salah satunya guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai aksi kampanye keselamatan di jalan tidak hanya dilakukan oleh instansi yang bersangkutan. Menurutnya perlu lembaga yang merencanakan serta mengawasinya.


"Masing-masing Kementerian dan Lembaga menafsirkan tingkat keberhasilannya sesuai selera dan kemampuan institusinya masing-masing. Seolah berhasil, namun tidak memberikan keluaran yang positif," bilang Djoko melalui keterangan resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia trennya memang terus naik. Mengutip dari Badan Pusat Statistik, Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas POLRI) mencatat jumlah kecelakaan sepanjang 2018 sebanyak 109.215. Jumlah tersebut naik 4,69 persen dibandingkan pada tahun 2017 dengan 104.327 kejadian.


Djoko melanjutkan perlunya ihwal penanganan manajemen keselamatan lalu lintas. Menurutnya perlu dibentuk lagi Direktorat Keselamatan di jalan yang sudah dihilangkan.

"Sangat disayangkan, institusi yang sangat prinsip urus peningkatan manajemen keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan malah dikesampingkan," kata Djoko.


Ia mencontohkan, negara di kawasan Asia sudah memiliki lembaga khusus manajemen keselamatan di jalan raya.

Seperti di Korea Selatan memiliki Road Traffic Authority didirikan tahun 1954 untuk melindungi kehidupan dan harta benda orang yang berharga dari kecelakaan lalu lintas.

Berupaya mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas menjadi dua dengan menyediakan pelatihan keselamatan lalu lintas, peralatan lalu lintas yang konstan dan pemeriksaan fasilitas, pengembangan teknologi terkait lalu lintas baru, menyediakan informasi lalu lintas melalui layanan penyiaran. Sejak awal 2011, menjadi otoritas utama yang tak terbantahkan dalam manajemen lalu lintas jalan.


Lembaga manajemen keselamatan lalu lintas di Malaysia

Kemudian di negara tetangga, Malaysia juga memilikinya. Malaysian Institute of Roads Safety Research (MIROS) atau Institut Penyelidikan Keselamatan Jalan Raya Malaysia. "Badan yang rekomendasinya wajib ditindaklanjuti semua instansi yang ikut menangani keselamatan," kata Djoko.

MIROS bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan penelitian dan evaluasi bidang terkait yang melibatkan sektor keselamatan jalan dan bertindak sebagai pusat terpadu untuk pengumpulan dan penyebaran informasi melalui materi cetak dan program pelatihan.

MIROS juga bertanggung jawab untuk mengangkat Malaysia sebagai salah satu negara maju di bidang penelitian keselamatan jalan di tingkat internasional.

Djoko berharap di Indonesia sudah ada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang statusnya dapat dinaikkan menjadi Badan Nasional Keselamatan Transportasi di bawah Presiden.


"Harapannya, supaya urusan keselamatan transportasi bisa cepat terselesaikan dan tidak berlarut-larut. Dan Indonesia bisa menjadi pelopor keselamatan transportasi keseluruhan untuk darat, rel, laut dan udara," ujarnya.

"Rencana Induk atau Roadmap Keselamatan Transportasi Nasional perlu diciptakan untuk memberikan arah ke depan dalam hal penanganan keselamatan transportasi di Indonesia yang lebih baik," kata jelas Djoko.

Hide Ads