Berita Populer: Nadiem Santai Naik Gojek, Menteri RI Pakai Toyota

Berita Populer: Nadiem Santai Naik Gojek, Menteri RI Pakai Toyota

Dina Rayanti - detikOto
Selasa, 22 Okt 2019 07:39 WIB
Berita Populer: Nadiem Santai Naik Gojek, Menteri RI Pakai Toyota
Foto: Hasan Habshy
Sempat menggunakan Volvo sebagai kendaraan operasional, kini pemerintah Indonesia lebih banyak menggunakan Toyota sebagai kendaraan operasional, terutama untuk menteri. Para menteri Kabinet Kerja Jilid 2 akan menggunakan mobil Toyota Crown. Tapi kira-kira apa yang menjadi alasannya memilih Toyota ya?

Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla pun membocorkan apa yang menjadi alasan utama pemerintah Indonesia memilih menggunakan Toyota dan meninggalkan Volvo sejak 2004 lalu.

"Ada sebabnya kenapa sejak Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) jadi Presiden dan saya wakilnya, 2004-2009 tidak lagi pakai Volvo," ujar Jusuf Kalla saat ditemui detikcom belum lama ini.

Jusuf Kalla mengungkapkan setidaknya ada beberapa alasan utama kenapa Pemerintah Indonesia tidak lagi memilih Volvo dan memilih untuk mengendarai Toyota.

"Pertama, waktu itu kita marah sama Swedia karena dia berpihak atau melindungi para tokoh GAM. Jadi kita boikot semua barang Swedia seperti Volvo, Erickson, dan barang lainnya," kata Jusuf Kalla.

"Kedua, kita waktu itu masih tahap membangun. Jadi harus pakai kendaraan yang lebih sederhana. Saya batasi, mobil maksimum 3000 cc. Jadi ada body contest (lelang), apakah produk Indonesia atau Asia. Ada dua yang tampil yakni Toyota dan Honda. Tapi Honda ternyata dianggap terlalu feminin, kurang pas untuk eksekutif. Akhirnya jatuh pada Toyota dengan harga sangat murah," tambahnya.

Jusuf Kalla juga ikut menjelaskan apa yang menjadi alasan dipilihnya Toyota Camry pada saat itu sebagai kendaraan para menteri.

"Camry dipilih (mobil menteri pada 2004 menggantikan Volvo). Dia kan dibikin di Thailand dengan komponen banyak dari Indonesia. Mau tahu berapa harganya waktu itu? Cuma Rp 275 juta karena kita dapat diskon sampai 40 persen," katanya.

"Harga riilnya kan sekitar Rp 450 juta. Kita dapat murah selain beli banyak karena dengan dipakai menteri, mobil itu meningkat citranya kan. Bisa lebih laku di pasaran. Harga itu otomatis dengan jaminan perawatan," ucap Jusuf Kalla. (dry/ddn)


Hide Ads