Salah seorang pebisnis odong-odong yang sudah merasakan suka duka mulai dari penarik hingga kini menyediakan lapangan pekerjaan pun patut dicontoh. Salah seorang pemilik bengkel odong-odong, Lamidi mengatakan ada beberapa cerita yang ia lewati sejak tahun 2006 terjun dalam dunia odong-odong hingga kini terus berkembang.
"Intinya saya berpikir sekarang yang namanya usaha ya susah ya, saya pikir kalau odong-odong di jasa gitu. Sukanya ya begitu kita kan jasa pendapatnya utuh meski susutnya berapa persen," kata Lamidi saat ditemui di bengkelnya Bekasi, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama membuat dan menyewakan odong-odong, ia tak selalu mendapatkan hasil manis. Biasanya kendala yang dialami ada pada penyewa yang mengoperasikan odong-odong. Sering kali mereka tak bekerja atau bahkan tidak memberikan setoran sewa odong-odongnya.
"Sewa odong-odong itu Rp 100 ribu sehari. Sekarang yang disewakan tinggal dua kebanyakan beli. Nyewa Rp 100 ribu sehari nariknya jam berapa terserah. Kita dari mulut ke mulut yang kenal aja pokoknya dibawa sehari, sehari setor. Penarik itu kan kadang-kadang kurang sabar, malesan, ada yang males setor," ungkap Lamidi.
Sebelum menjadi pembuat pun ia juga sempat merasakan jadi penarik odong-odong terlebih dulu. Tepatnya pada tahun 2006 di mana odong-odong masih menjadi sebuah jasa yang unik dan menarik. Ia juga senang membuat anak-anak senang di samping juga mendapatkan uang dari jasa yang ia berikan. Kini memang diakuinya butuh pendekatan khusus dari penarik odong-odong untuk mendapatkan permintaan jasanya.
"Sebenarnya senang sama anak-anak ada senengnya juga cuma ada nilainya ada usahanya nyari rejeki di situ," katanya.
Kini ia hanya menyediakan odong-odong untuk disewa. Harapannya tentu penyewa tersebut dapat bekerja dengan baik dan sabar sehingga kedua pihak sama sama untung.
"Sukanya kalau di jasa ngalir terus. Misal punya 10 odong-odong yang narik bener sehari bisa Rp 1 juta-lah," pungkasnya.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah