"Kami tidak ingin industri (otomotif-Red) ini mati. Ada 3 juta pegawai dalam industri otomotif," kata Nangoi dalam diskusi 'Kendaraan Listrik Sebagai Solusi Polusi Udara dan Pengurangan Penggunaan BBM', di Le Meridien Hotel, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah dalam seminggu dua minggu ini telah mengeluarkan peraturan tentang mobil listrik, berarti arahnya sudah jelas mau ke mana. Sehingga dalam hal ini kami harus segera ngikuti, karena kalau tidak, market Indonesia tidak berkembang, kita hanya bisa bikin combustion engine. Dan 10-15 tahun lagi market berubah, maka industri kita nggak siap," terang Nangoi.
Ilustrasi pabrik Toyota Foto: Agung Phambudhy |
Memang jika bicara industri otomotif Indonesia saat ini, sudah bisa dikatakan mandiri. Sebab bisa memproduksi mobil untuk pasar domestik maupun pasar ekspor.
"Kami mempekerjakan lebih dari 3 juta orang pekerja, menghasilkan devisa karena kita mengekspor dan kita juga mengurangi impor, karena cuma 90 ribu. Nah, jangan sampai suatu saat kita mem-PHK semua orang, terus kami harus mengimpor 100 persen mobil semuanya," terangnya.
"Ini akan menjadi nggak bagus buat kita. Ini yang kita pertahankan. Jadi saat ini kami sedang menyikapi dengan hati-hati dan kami juga akan melakukan negosiasi dengan APM, dengan prinsipal pusat negara masing-masing untuk bisa membangun industrinya di Indonesia, dengan adanya insentif dari pemerintah. Kira-kira seperti itu," pungkasnya.
(lua/lth)












































Ilustrasi pabrik Toyota Foto: Agung Phambudhy
Komentar Terbanyak
Kok Bisa Bobibos Sulap Jerami Jadi BBM RON 98?
Ngamuk Ditegur Lawan Arah, Pemotor di Lebak Bulus Pukul Penegur!
Cerita di Balik Pria Ngaku Anak Anggota Propam Pinjam Mobil Barang Bukti