Kendaraan Zaman Now Cocoknya Pakai Bensin Beroktan 92

Kendaraan Zaman Now Cocoknya Pakai Bensin Beroktan 92

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 23 Agu 2019 08:46 WIB
Ilustrasi isi bensin. Foto: Ridwan Arifin
Jakarta - Demi menekan polusi udara, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPPB) mengusulkan Pemprov DKI Jakarta untuk membatasi penggunaan BBM yang tidak berkualitas di Jakarta. Menurut catatan KPPB, setidaknya ada empat produk BBM yang dianggap tidak berkualitas, di antaranya adalah Premium 88, Pertalite 90, Solar 48 dan Dexlite.

Menanggapi hal itu, Media Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita mengatakan memang seharusnya kendaraan sekarang meminum BBM yang berkualitas. Itu dilihat dari spesifikasi kebutuhan mesin kendaraan zaman sekarang.


"Sekarang itu kalau dilihat kondisi mesin yang sekarang keluar itu minumnya sudah (oktan) 92 ke atas, mobil seperti LCGC juga sudah (oktan) 92 ke atas, artinya memang kebutuhan demand dari mesin itu pun sudah (oktan) 92," kata Arya ditemui di sela-sela kopdar komunitas penunggang Nmax-Xmax yang beranggotakan awak media, Journalist Max Community, di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk produk BBM dengan oktan 92, Pertamina sudah punya Pertamax. Di atas Pertamax juga ada Pertamax Turbo dengan oktan 98.

Menurut Arya, konsumen sedikit demi sedikit mulai menyadari untuk beralih ke bahan bakar berkualitas yang oktannya lebih tinggi, terutama saat perjalanan jauh, musim mudik misalnya. Malah, kata Arya, penggunaan BBM berkualitas bisa didorong ke BBM dengan oktan 98.


"Sehingga mendapatkan power yang lebih enak," sebut Arya.

Arya mengatakan, sebaiknya pemilik kendaraan bermotor menyesuaikan kebutuhan bahan bakar sesuai spesifikasi kendaraan. Kebutuhan bahan bakar dan oli kendaraan sudah tertulis di buku pedoman pemilik kendaraan bermotor.

"Beli bahan bakar dan oli ya harus sesuai dengan spesifikasi mesin. Tinggal membuka buku panduan mesin kendaraan masing-masing, nanti di situ terlihat semuanya spesifikasi bahan bakar dan oli apa yang cocok untuk mesin tersebut, udah itu saja ikutin, nggak usah pusing-pusing" kata Arya.


"Harapan kami semua orang menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesinnya, sehingga kualitas udara juga dapat tetap terjaga," tutupnya.


(rgr/dry)

Hide Ads