Teknologi Baterai Kendaraan Listrik Jadi Rebutan, Indonesia Punya Peluang?

Teknologi Baterai Kendaraan Listrik Jadi Rebutan, Indonesia Punya Peluang?

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 16 Agu 2019 13:26 WIB
Ilustrasi Foto: Toyota
Jakarta - Baterai menjadi satu komponen penting dalam mobil listrik. Pengamat Otomotif Agus Thajajana mengatakan pabrikan yang bisa menguasai teknologi baterai dapat menjadi pemenang dalam era mobil listrik, hal ini dikarenakan harga baterai yang terbilang tinggi.

"Baterai itu merupakan bagian teknologi berkembang, harga baterai masih 50 persen dari cost kendaraan," ujar Agus dalam seminar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) dengan tajuk "Menuju Daya Saing Industri Otomotif 4.0 di Indonesia" di Jakarta.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Industri Otomotif Persatuan Insinyur Indonesia 2015 - 2018 ini, teknologi baterai di masa depan akan menjadi rebutan, dalam artian fokus pengembangan tidak hanya berpatok pada ukuran dan harga saja.

"Harus diingat di dunia ini yang bisa menghasilkan baterai masih terbatas, maksudnya (bahan baku) lithium, alumunium, nikel. Jadi kombinasi (bahan baku baterai) sama, tidak akan merubah banyak, tapi bagaimana meramu percussor menjadi sesuatu yang baru," ujat Agus.

IlustrasiIlustrasi Foto: Ruly Kurniawan


Menurutnya Indonesia memiliki kesempatan bagus untuk menguasai hal tersebut mengingat sumber daya alamnya memadai. Namun demikian untuk riset dan pengembangan sendiri perlu waktu dan biaya yang besar.



"Indonesia punya nih alumunium, nikel, nah disitu harus ada kesempatan bagus buat kita," ujar Agus.


(riar/lth)

Hide Ads