Jembatan Way Mesuji Putus, Macet Panjang Hadang Bus-bus Sumatera

Jembatan Way Mesuji Putus, Macet Panjang Hadang Bus-bus Sumatera

Luthfi Anshori - detikOto
Rabu, 19 Jun 2019 12:33 WIB
Foto: Istimewa
Lampung - Pasca putusnya jembatan Way Mesuji km 174, di perbatasan Sumsel - Lampung, dua hari lalu (17/6/2019) mengakibatkan pengguna jalan kesulitan mengakses ruas jalan Palembang-Lampung via jalur lintas timur.

Karena jembatan masih dalam proses perbaikan, arus kendaraan pun dialihkan melalui jalur lintas tengah. Jalur ini akan melewati Prabumulih Muara Enim, Simpang Meo, Batu Raja, Bukit Kemuning, lalu Bandar Jaya, dengan estimasi waktu tempuh normal antara 4-5 jam.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat pengalihan arus lalu lintas ini, jalur lintas tengah pun mengalami kemacetan panjang. Seperti dikatakan Direktur Utama PO SAN, Kurnia Lesani Adnan, dialihkannya seluruh kendaraan besar ke jalur ini, membuat trafik lalu lintas harian jadi meningkat.

"Ditambah lagi dengan padatnya truk angkutan batu bara yang melintas, dengan kecepatan rendah, sehingga lalu lintas harian rata-rata (LHR), relatif macet dan perjalanan memakan waktu hingga 7-8 jam," terang Sani, kepada detikcom Selasa malam (18/6/2019).

Dijelaskan Sani, sebenarnya ada opsi lain untuk mengalihkan arus lintas, yakni dengan membuka akses pintu tol fungsional Kayu Agung - Terbanggi Besar. "Tapi kami sayangkan, Kementerian PUPR tidak membuka akses pintu tol fungsional ini untuk kendaraan penumpang dari/ke arah Palembang," lanjut Sani.



Sani yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia mengatakan pihaknya sudah menjalin komunikasi, melalui Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, agar kendaraan angkutan penumpang/bus dapat izin melintas. Namun sampai saat ini, harapan pengusaha bus tersebut belum bisa dipenuhi.

"Info dari Ditjen Hubdat, yang kami dapat dari Dirjen Binamarga, alasan bus tidak boleh lewat, karena rambu-rambu, toilet dan penerangan yang belum siap," kata Sani.

"Tapi sebenarnya kan hal ini tinggal pengawasan lebih saja dengan petugas di sana agar kendaraan yang melintas, tidak melebihi kecepatan yang ditentukan. Dan sebenarnya, tidak ada rambu pun kendaraan tidak bisa berkecepatan tinggi juga di sana. Artinya para pengemudi sudah pasti akan menyesuaikan. Dan saat ini, kendaraan kecil dan truk kosong diperbolehkan melintas, namun mengapa bus tidak (boleh lewat)," terangnya lagi.

Sani pun berharap agar bus-bus di Sumatera sesegera mungkin dapat diberikan akses untuk melewati tol fungsional tersebut, agar bus tidak berjalan memutar, sehingga waktu tempuhnya lebih lama.

Sebagai informasi, jalan lintas timur Sumatra perbatasan Ogan Komering Ilir -Lampung putus total. Jalan lintas putus akibat jembatan penghubung di pebatasan ambrol saat truk tengah melintas.

Jembatan putus sendiri berada tepat di Mesuji, Lampung atau hanya 10 meter saja dari perbatasan. Namun akibatnya tidak ada satupun kendaraan yang bisa melintas dari kedua arah.

Putusnya jalur ini mengganggu pengguna jalan tujuan dari dan ke Palembang - Jambi - Riau - Sumut via lintas timur. (lua/ddn)

Hide Ads