-
Secara global, Toyota Motor Corporation dan Suzuki Motor Corporation mempererat jalinan kerja samanya. Di beberapa negara, Toyota dan Suzuki akan saling bertukar mobil untuk dijual dengan merek masing-masing.
yang akan dijual dengan merek Toyota. Bukan di Indonesia, Toyota 'Ertiga' akan dijual di beberapa negara seperti India dan Afrika.
Kesepakatan baru antara Suzuki Motor Corporation dan Toyota Motors Corporation mengungkapkan bahwa kedua pabrikan itu akan mengembangkan mobil baru untuk beberapa pasar di dunia, keduanya juga akan berbagi mobil satu sama lain. Mobil Toyota akan di-rebadge atau dijual dengan merek Suzuki, begitu juga sebaliknya.
Berita seputar Ertiga yang akan menjadi mobil Toyota menjadi salah satu berita populer otomotif Senin (25/3/2019). Selain berita Toyota Ertiga, ada juga berita populer lain seperti mudik membawa motor lewat
. Berikut ulasan beritanya.
Kesepakatan kolaborasi yang makin erat antara Toyota dan Suzuki memungkinkan Toyota untuk menggenjot penjualan di India. Di negeri itu, Toyota Kirloskar Motors hanya menempati posisi keenam, sementara Maruti Suzuki menjadi produsen mobil terbesar di sana.
Tak cuma di India, keempat mobil yang akan dijual dengan merek Toyota juga akan diekspor ke beberapa negara seperti Afrika.
Soal Toyota 'Ertiga', laman Rushlane menulis, diperkirakan nantinya akan menjadi Ertiga yang lebih premium. Harapannya Ertiga versi Toyota bakal mendapatkan lebih banyak fitur.
Masih dari sumber tersebut, setelah diluncurkan nanti Toyota Ertiga akan duduk di bawah Toyota Innova. Di India, Ertiga dan Innova merupakan dua mobil terlaris.
Menanggapi hal ini, Suzuki Indonesia lewat Agen Pemegang Merek (APM)-nya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) masih tutup suara. Direktur Pemasaran 4W Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra menyatakan bahwa kebijakan itu dapat saja terjadi namun semua keputusan berada pada Suzuki Global.
"Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu (kerja sama Toyota-Suzuki). Bukan kompetensi saya. Nanti saja ditanyakan kepada pihak Suzuki Global saat pameran Motorshow, mereka datang kok," katanya di peluncuran Suzuki Ertiga Sport di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Saat mudik melewati jalan bebas hambatan, pemudik memang harus naik kendaraan roda empat atau lebih, dan tertutup. Pilihannya bisa naik mobil pribadi atau naik angkutan umum seperti bus atau layanan travel.
Tapi ada kabar baik juga nih buat para bikers yang ingin mudik ke kampung halaman membawa motor pribadi. Sebab motor juga bisa melintas di Tol Trans Jawa. Tapi dengan catatan, motor harus diangkut di bagasi bus ya.
Memangnya bisa? Tentu saja bisa. Salah satunya seperti model bus yang dipamerkan oleh karoseri Laksana di ajang Busworld South East Asia 2019, di area JIExpo, Kemayoran, Jakarta (20-22/2019) lalu.
Bus yang sanggup membawa 6 unit motor ini merupakan model Legacy SR2, yang dikombinasi sasis dan mesin Mercedes-Benz 1626 Transporter. Dari jenis sasisnya, bus ini tergolong high decker. Jadi bisa memiliki sisa kompartemen luas di bagian bawahnya.
"Ruang bagasi bawah bisa memuat enam motor. Tapi untuk jenisnya, hanya bisa motor bebek dan matik kecil saja. Itu pun kaca spion harus dicopot," kata salah satu sales Laksana yang berjaga di booth.
Meski ditaruh di bagasi, jangan khawatir motor lecet-lecet karena terombang-ambing goyangan bus. Sebab sudah ada pengunci roda yang bikin motor tetap tegak, meski bus melaju kencang.
Terlihat juga jarak antar-motor tidak terlalu rapat, sehingga motor dijamin bebas dari lecet karena bergesekan. "Dijamin aman pokoknya. Motor nggak bakal rusak," pungkasnya.
Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dinyatakan kalah total di wilayah Suriah oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang didukung koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). ISIS dalam operasinya sering menggunakan armada kendaraan roda empat.
Ada beberapa mobil yang sempat dijadikan armada untuk ISIS. Pada 2015 lalu, kelompok ISIS di Suriah merilis video propaganda yang memperlihatkan armada mobilnya. Mereka memakai mobil-mobil Toyota.
Dalam video yang dirilis Ansar al-Sharia empat tahun lalu itu, partisan dari ISIS, mobil-mobil Toyota itu dipasangi dengan lampu sirine.
Adapun mobil yang dipakai ISIS sebagian besar adalah Toyota Land Cruiser. Ada juga pikap Toyota Hilux dan sedan Camry.
Saat itu, ISIS membawa mobil-mobil ini untuk parade di luar kota Benghazi, Libya. Terlihat di video itu, pria, wanita dan anak-anak melambaikan tangan ke arah konvoi mobil yang membawa bendera hitam ISIS.
Produsen mobil asal China, DFSK, akan merilis satu lagi mobil Sport Utility Vehicle (SUV) di Indonesia. Mobil itu adalah DFSK Glory 560. detikcom sudah mendapatkan foto eksklusifnya sebelum dirilis ke pasaran Indonesia.
Kali ini fotonya terlihat lebih jelas. Terutama bagian depan. Mobil terlihat tengah diparkir di sebuah gedung. Mobil berwarna putih dengan pelat putih dengan pelat nomor berwarna merah, pelat nomor khas untuk mobil yang masih diuji coba.
Mobil Glory 560 disebut-sebut akan menjadi adik dari SUV Glory 580 yang sudah lebih dulu masuk ke Indonesia. Jujur kalau sekilas melihatnya, Glory 560 lebih cakep dari kakaknya.
Grillenya tidak seperti grille 580 yang berlipat. Cukup dua garis krom saja. Lampu-lampunya juga lebih cantik dari Glory 580. Interiornya cukup untuk menampung 7 orang.
Sementara mesinnya kabarnya akan mengusung mesin 1.500 cc dengan turbo. Karena ini menjadi adik dari Glory 580, boleh dikatakan DFSK menyiapkan mobil ini untuk mengatasi pesaingnya seperti Toyota Rush dan Daihatsu Terios serta mobil sejenis seperti Honda BR-V.
Sementara melihat bagian samping, tidak seperti Glory 580, pilar C Glory 560 terlihat lebih lebar. Ada roof rail serta antena radio berbentuk sirip hiu di atas. Pelek mobil juga berbeda dari Glory 580.
Bagi detikers yang pernah belajar nyetir mobil di sekolah mengemudi, pasti instruktur akan menyarankan untuk lebih dulu belajar mobil manual ketimbang mobil matik. Padahal untuk saat ini mobil matik lebih cocok digunakan di kota-kota besar, dan semua produsen otomotif kini sudah mulai beralih untuk memproduksi bertransmisi matik.
Lalu mengapa instruktur lebih menyarankan belajar mobil manual lebih dulu? Tentu ada alasannya. Seperti dijelaskan instruktur sekolah mengemudi Ar'Rahman, Ega, mobil manual lebih sulit dikendarai daripada mobil matik, jadi butuh dilatih lebih dulu.
"Kelebihannya, kalau dari mobil manual belajar ke mobil matik itu akan mudah. Tapi kalau dari matik dulu baru ke manual, pasti kagok dan sulit," kata Ega, ditemui detikcom di Cipinang, Jakarta Timur, minggu lalu.
Dibanding mobil matik, instrumen di mobil manual memang lebih kompleks dan sedikit rumit bagi yang belum terbiasa. Seperti diketahui, di mobil manual ada tiga pedal yang harus dioperasikan, yakni kopling, rem, dan gas. Sementara pada tongkat transmisi ada posisi gear netral, gigi 1, 2, 3, 4, 5, dan satu gigi mundur.
Tidak hanya dituntut untuk memahami posisi gigi di tuas transmisi, pengemudi pemula yang masih belajar mobil manual juga harus bisa menyelaraskan antara bukaan kopling dan gas supaya mesin mobil tidak meraung atau malah mati.
Sementara pada mobil bertransmisi otomatis instrumennya lebih sederhana. Misalnya pada mobil Avanza, pedal di bawah kaki hanya ada rem dan gas. Sementara giginya otomatis 4 percepatan, dan pada tuas transmisi memakai indikator P-R-N-D3-2-L. Tinggal posisikan tuas di D3, 2, atau L, maka mobil bisa langsung digas.
"Dan jika belajar mobil manual, siswa pasti akan diajari menghadapi situasi tanjakan, karena yang penting memang di situ. Kalau langsung belajar matik, nggak diajari cara melewati tanjakan," pungkas Ega.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?