PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sebagai APM Mitsubishi di Indonesia mengakui hal tersebut. Meskipun demikian menurut mereka itu adalah hal yang biasa untuk konsumen mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Osman melanjutkan bahwa konsumennya sudah cukup terbiasa dengan hal itu dan pihaknya selalu memberikan pengertian pada konsumennya setiap tahun mengenai kenaikan BBN pada awal tahun. "Sebagian konsumen menang ada yang ngerti, memang ada beberapa yang kita kasih pengertian dengan memberikan bukti STNK 2018 berapa, 2019 berapa. jadi konsumen bisa memahami dan memakluminya," kata Osman.
Kenaikan ini tentu juga berlaku untuk semua merek yang dijual di wilayah tersebut. Mitsubishi mengatakan akan mencoba menyesuaikan kembali harga kendaraan mereka di wilayah tersebut.
"Mungkin dengan ada perubahan itu otomatis pasti kita akan revisi harga kendaraan menyesuaikan tarif yang berlaku di wilayah itu," ujar Head of Sales and Marketing Region 1 PT MMKSI, Budi Dermawan pada kesempatan yang sama.
Sebelumnya Mitsubishi sendiri sudah menaikkan harga 2 mobil penumpangnya Xpander dan Pajero pada awal tahun. Xpander naik Rp 2 juta sedangkan Pajero Rp 5 juta. "Kalau di awal Januari memang kendaraan secara life cycle pricingnya ada, itu lebih dari faktor kenaikan dari produksi. Itu Xpander dan Pajero, Xpander 2 juta, Pajero 5 juta," pungkasnya. (rip/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?