Bus Transjakarta Dirawat Langsung Oleh APM Lho!

Bus Transjakarta Dirawat Langsung Oleh APM Lho!

Rizki Pratama - detikOto
Sabtu, 23 Feb 2019 09:02 WIB
Bus Transjakarta Foto: Ridwan Arifin
Jakarta - Bukan rahasia berbagai masalah kerap menghinggapi bus Transjakarta, mulai dari mogok di jalur hingga terbakar. Meski demikian, Bus Transjakarta telah dipilih dan menjadi salah satu kendaraan umum di DKI sejak tahun 2004 lalu.

Pihak Transjakarta mengklaim, setiap bus yang beroperasi telah melewati berbagai perawatan agar tetap beroperasi dengan baik. Bahkan layaknya kendaraan penumpang biasa, perawatan bus juga ditangani langsung oleh Agen Pemegang Merek (APM).

Perawatan yang dilakukan pada Transjakarta meliputi perawatan harian atau perawatan besar yang dihitung setiap berapa kilometer jarak tempuh berdasarkan masing-masing spesifikasi dan brand yang digunakan. "Untuk perawatan kita serahkan seutuhnya pada APM. Perawatannya ada yang harian ada juga yang per kilometer," ujar Direktur Operasional Transjakarta, Daud Joseph saat dihubungi detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mengenai perawatan bagian bus yang paling besar biaya perawatannya adalah penggantian cooling system. "Kipas samping pakai propeller itu terbilang mahal untuk biaya operasional dan perawatan bus, kalau sampai rusak itu tidak ekonomis," ujar Head of Bus Daimler Commercial Vehicle Indonesia, Adri Budiman beberapa waktu lalu.

Selain itu penggunaan Biodiesel B20 saat ini juga menyebabkan penggantian filter pada mesin diesel juga lebih cepat dari biasanya. Pada penggunaan B20 ada residu berupa gel yang mengendap sehingga akan mempengaruhi performa dari bus.



"Filter solar akan lebih cepat diganti jika umurnya dengan pencampuran FAME (yang) memunculkan gel yang menutup saringan, jadi power berkurang," ujar Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo saat ditemui beberapa waktu lalu.

Santiko menambahkan frekuensi pergantian filter solar terhadap penggunaan bahan bakar B20 menjadi lebih sering dua kali lipat. Hal ini akan membebani konsumen kendaraan komersil dalam biaya perawatan unit mereka. "Umurnya berkurang separuh yang biasanya 20 ribu km jadi 10 ribu km ganti filternya," lanjut Santiko. (rip/lth)

Hide Ads