Sedari tahun 2016, sebagian armada milik Mayasari Bakti mulai tergabung dengan PT Transportasi Jakarta. Kata Akhmad, Mayasari Bakti saat ini memiliki dua divisi, yakni divisi Transjakarta dan divisi reguler. Divisi reguler melayani trayek-trayek yang selama ini beroperasi, artinya tidak berada di bawah manajemen Transjakarta.
"Divisi Busway ini kita bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta. Untuk divisi busway ini punya dua pool, berada di Cijantung dan Klender, memiliki jumlah 279 unit khusus untuk Busway. Kita menggunakan dua merek dari Eropa, yaitu Scania dan Mercedes-Benz," kata Akhmad.
Ia kemudian menuturkan kondisi pasar bus kota saat ini seperti mati suri. Mulai banyak masyarakat yang pintar untuk memilih moda transportasi yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lambat laun tapi pasti semua akan terintegrasi dengan Busway tinggal menunggu regulasi dengan pemerintah," kata Akhmad.
"Kita sedang melakukan proses yang reguler akan mengarah ke sana (menjadi bus Transjakarta). Dua atau tiga tahun lagi semua reguler sudah bergabung," ujar Akhmad.
Kata Akhmad, pihaknya menginginkan agar masyarakat yang menggunakan angkutan umum mendapat kendaraan yang layak dan baik, terutama harga tiket terjangkau.
"Mau tidak mau kita harus ganti kulit. Kita bakalan mati, bisa dibayangkan dengan tarif Rp 3.500 bisa keliling dan transit, artinya dari marketing saja sudah jauh," ujar Akhmad.
"Dengan tarif Rp 3.500 sudah dapat subsidi, mobil bagus, kinclong ada SPM yang harus diikuti oleh operator. Artinya memastikan bahwa produk yang digunakan pengguna jasa adalah sebuah produk yang sudah ada standarisasinya, tidak asal-asalan," tambah Akhmad.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!