Dampak Biodiesel untuk Kendaraan

Dampak Biodiesel untuk Kendaraan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 19 Feb 2019 07:57 WIB
Dampak Biodiesel untuk Kendaraan
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban

Salah satu anggota Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kurnia Lesani Adnan yang juga memiliki bus Antar Kota Provinsi (AKAP) melihat penerapan B100 tersebut akan sulit terwujud dalam waktu dekat.

"Menurut saya, bukan sebagai anggota tim kampanye dari kubu mana pun, kalau sampai biodiesel sampai 100 persen dilakukan, mesin diesel pasti kiamat. Mau teknologi apa pun pasti teknologi tidak bisa," ujar Kurnia kepada detikOto melalui sambungan telepon, Senin (18/02/2019).

Menurutnya B100 bisa lebih ke arah penggunaan tenaga terbarukan bioetanol. "Bisa dicek negara mana yang bio dieselnya sampai 20, sementara yang bionya tinggi itu bioetanol. Mungkin arahnya ke sana," kata Kurnia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurnia mengungkapkan sebagai pemilik bus dirinya juga masih menemukan masalah soal penggunaan B20 terhadap armadanya, apalagi bila tidak apik soal perawatan. Ia menaruh perhatian dengan lebih sering mengganti filter BBM.

"Karena dengan B20 saja sudah banyak konsekuensi yang kita tanggung. Bisa mempengaruhi umur sistem pembakaran," kata Kurnia.

"Efek jangka panjangnya kalau hanya dicuci saja dan tidak diganti bisa mengakibatkan komponen ruang bakar cepat aus. Seperti injector, ring piston bahkan kemungkinan valve (katup) juga bisa terjadi kerusakan," urai Kurnia.


Hide Ads