"Pertengahan tahun (2019) ini kita akan memperkenalkan SPLU bertenaga matahari. Kalau untuk support charging mobil listrik sebenarnya Jskye pernah partisipasi untuk mobil listrik BMW dengan solar panel. Kalau nggak salah di IIMS 2018," ujar Marketing Director PT Sky Energy Indonesia, Ronald Sibarani saat kunjungan detikOto ke pabriknya di Bogor, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Intip Pembuatan Lampu Panel Surya di Jalanan |
Untuk mengaplikasikan solar panel dengan charging station mobil listrik kebanyakan, Jskye akan menambahkan inverter untuk menyesuaikan kebutuhan mobil listrik yang sebagian besar menggunakan Alternating Current (AC). "Akan ada inverter dari DC ke AC, karena umumnya charging yang ada bentuk AC untuk EV. Jadi butuh satu alat lagi namanya inverter," jelas Ronald.
![]() |
Untuk SPLU ini Jskye juga akan melakukan pengembangan teknologi yang membuat solar panel lebih ringan sehingga mengurangi cost produksi dari SPLU. Selain itu efisiensi dari daya yang dihasilkan juga akan ditingkatkan.
"Kalau dengan solar panel konvensional yang masih pakai frame itu berat dan efisiensinya kecil paling tinggi efisiensinya 18 persen. Kalau mau bikin SPLU itu akan sangat luas sekali. Jadi kita kembangkan model lightweight. Standar solar panel itu bebannya 15 kg/m2 kita sudah lakukan riset, dan tahun ini akan launching dengan solar panel seberat 4 kg jadi lebih dari sepertiganya dibanding konvensional dalam arti kata untuk struktur SPLU tidak harus menanggung berat solar panel konvensional," tutur Ronald.
![]() |
Untung mengurangi resiko korosi solar panel pun tidak akan menggunakan unsur metal, melainkan bahan baru hasil rekayasa berupa komposit. "Biaya pembuatan SPLU jadi lebih murah dan mudah ditempatkan. Jadi kalau pakai metal ada resiko korosi kita pakai composite, otomatis beban harus dikurangi," lanjut Ronald.
Untuk produksinya Jskye mengaku tidak melakukan kerja sama langsung dengan brand atau instansi tertentu. Perusahaan solar panel pertama di Indonesia akan menjadi manufaktur untuk menyuplai kebutuhan setiap jenis SPLU.
"Untuk SPLU tidak ada kerjasama langsung, sebagai manufaktur kita design produk yang dibuat sesuai kebutuhan. Artinya kita lihat tren teknologi seperti apa, kita siapkan siapapun yang mau buat SPLU kita siapkan produknya," tutup Ronald. (rip/lth)
Komentar Terbanyak
Segini Beda Penjualan Toyota Alphard vs Denza D9, Beda Jauh
Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim
Polantas Kedapatan Pungli, Dicopot Hari Itu Juga