"Solar panel itu sebenarnya adalah suatu alat yang mengubah sinar matahari uv menjadi energi listrik. Di Indonesia mataharinya cukup panjang jadi potensi energi listrik dari solar panel di Indonesia cukup bagus," ujar Marketing Director PT Sky Energy Indonesia, Ronald Sibarani di pabrik solar panel Jskye di Bogor, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"20 tahun lalu itu digaungkan tidak cocok pakai solar panel alasannya Indonesia negara tropis yang awannya terlalu banyak. Setelah 2010 mulai berubah ternyata Indonesia cocok pakai solar panel, hal itu karena ada perubahan teknologi," ungkap Ronald.
![]() |
Selain itu pada waktu pertama kali dikenal, solar panel terhitung teknologi yang masih mahal. "Alasannya pada saat itu teknologi solar panel mahal sekali, sejak 2010 harganya sudah cukup ekonomis," lanjut Ronald.
Matahari di Indonesia sendiri memiliki masa efektif 5 jam untuk penyerapan energi matahari oleh solar panel. Namun hal tersebut kembali lagi pada bentuk geografisnya karena beragamnya wilayah Indonesia. Untuk itu setiap daerah memerlukan konfigurasi masing-masing sesuai letak geografisnya.
"Di Indonesia 5 jam, maksimum 5 jam sudah full. Jadi tergantung konfigurasinya. Jadi tiap daerah berbeda konfigurasinya tergantung geografis. Di indonesia ada yang 3,2 jam sampai 5,4 jam. Jadi di Indonesia yang efektif nya cuma sekitar itu dalam sehari," jelas Ronald.
![]() |
Untuk di Indonesia sendiri dalam waktu dekat Jskye akan berpartisipasi mengembangkan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang menggunakan tenaga cahaya matahari. Dengan pemanfaatan energi ini tentunya akan mengurangi penggunaan energi fosil dan batubara yang beresiko mencemari lingkungan dari sisa pemanfaatan energinya. (rip/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah