"Ini perlu karena Banyak dari kita kalau nyetir berusaha semepet mungkin dengan kendaraan di depan. Depan ngerem berpikirnya juga bisa ngerem dengan jarak yang sama speknya sama. Tapi itu tidak mungkin," ujar Senior Instructor & Researcher of Indonesia Defensive Driving Centre (IDDC), Adrianto Sugiarto Wiyono.
Pengemudi akan menginjak rem tentu setelah melihat kendaraan di depannya memberikan sinyal melalui lampu rem yang menyala. Respon dan reaksi yang didapat akan lebih rendah dibanding kendaraan terdepan yang melihat sesuatu yang membahayakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mobil penumpang biasa IDDC menyarankan jarak waktu 3 detik hingga kendaraan berhenti saat sedang melaju. "Disarankan jarak aman adalah minimal 3 detik. Detik pertama waktu reaksi manusia, detik kedua adalah waktu reaksi mekanikal rem, detik ketiga adalah faktor safety.Ini adalah kondisi yang paling pendek. Untuk lebih aman bisa menambahkan 4 detik dan seterusnya," ungkap Rian.
Sedangkan pada kondisi hujan rian menambahkan waktu yang diperlukan adalah 4-6 detik.
"Kondisi hujan pandangan terbatas itu harus ditambah lagi Bisa 4 sampai 6 detik."
Berbeda dengan mobil kecil, IDDC menyarankan waktu yang lebih panjang untuk meminimalisir tabrakan dengan kendaraan depan. "Untuk truk atau bis standarnya adalah 4-6 detik tidak bisa di 3 detik."
Baca juga: Nyetir Kendaraan Overload Itu Bikin Tekor |
Sedangkan untuk sepeda motor bisa menargetkan waktu 3 detik atau palinh sedikit 2 detik. "Sepeda motor 3 detik tp kita kompres jadi 2 detik masih boleh," tambah Rian saat memberikan edukasi mengenai Defensive Driving dalam acara Workhsop yang diadakan oleh Hankook Tire di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Jika dikonversi ke dalam jarak per meter hitungan detik akan menghasilkan jarak seperti ini:
10 km/h : 8,3 m
20 km/h : 16,7 m
30 km/h : 25,0 m
40 km/h : 33,3 m
50 km/h : 41,7 m
60 km/h : 50,0 m
70 km/h : 58,3 m
80 km/h : 66,7 m
90 km/h : 75,0 m
100 km/h : 83,3 m (rip/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah