Berdasarkan penelusuran detikOto, untuk bisa mengelola pelumas dan oli bekas, ada beberapa langkah yang diperlukan agar oli bekas kendaraan bisa digunakan lagi.
Baca juga: Syarat Jadi Penyalur Oli Bekas |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahap pertama, minyak pelumas bekas direaksikan dengan bahan-bahan kimia temuan Mohawk. Tujuannya untuk memisahkan kandungan air dalam oli bekas, dan untuk menjamin kelancaran proses pemurnian, menghindari terjadinya penyumbatan dan karat.
Tahap kedua, minyak pelumas bekas yang sudah bebas dari kandungan air disuling dalam kondisi vakum. Proses ini untuk memisahkan bahan bakar yang terbawa seperti diesel atau solar.
Tahap ketiga, minyak pelumas bekas yang sudah terbebas dari kandungan air dan bahan bakar, dipisahkan dari residu yang terbawa dengan alat Thin Film Evaporator. Alat yang didatangkan dari Jerman ini mampu bekerja dalam kondisi vakum tinggi. Tahap ketiga ini menghasilkan minyak hasil destilasi yang telah terbebas dari air, bahan bakar dan residu.
Baca juga: Oli Bekas Sebagai Bahan Bakar? |
Tahap keempat, minyak pelumas dasar yang masih mengandung belerang, klor dan pada tingkat molekuler terbentuk ikatan tak jenuh antar atom-atom karbon, direaksikan dengan gas hydrogen melalui proses Catalitic Hydrofinishing. Tujuannya untuk menjenuhkan kembali ikatan antar atom-atom karbon serta membebaskannya dari kandungan belerang dan klor. Proses ini menghasilkan minyak pelumas dasar yang jernih, yang sangat stabil terhadap reaksi oksidasi sehingga menjamin daya guna yang maksimum dari pelumas. Minyak pelumas dasar ini kualitasnya bahkan lebih baik dibandingkan dengan minyak pelumas dasar yang dihasilkan langsung dari minyak mentah.
Baca juga: Oli Bekas untuk Rantai Aman Nggak Ya? |
Tahap kelima, dilakukan fraksionisasi terhadap minyak pelumas dasar yang sudah sempurna, untuk mendapatkan minyak pelumas dasar yang kental (heavy base oil) dan ringan (light base oil).
Seluruh proses pemurnian dilakukan secara otomatis yang dikendalikan oleh komputer dan dimonitor secara ketat di ruang pengendali sehingga dipastikan tidak ada setetespun oli bekas yang jatuh ke tanah yang berpotensi mencemari lingkungan. (lth/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah