Hal tersebut dipaparkan oleh salah satu driver ojek online yang kerap kali melintasi jalur tersebut, Fiqih. Katanya, karena jalanan sangat macet yang disebabkan adanya proyek pembangunan tol dan debu tebal, pemotor sering kali tidak sabaran dan melakukan 'teknik' menyalip yang berbahaya.
"Selain di bawah jembatan itu, yang sering terjadi kecelakaan juga di pertigaan jalur Kalimalang. Kalau sudah sore, itu jalur memutar mobil ke arah tol dipakai oleh pemotor. Mereka lawan arah untuk langsung keluar dari kemacetan," paparnya ketika berbincang bersama detikOto di Kalimalang, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah pengguna jalan yang dari sampingnya kadang-kadang kurang antisipasi sehinga terjadi tabrakan. Jalanan di sekitaran situ juga rusak, lubang-lubang," lanjut Fiqih.
Dirinya menyayangkan lampu lalu lintas tidak bekerja pada pertigaan tersebut. "Jadi semuanya diatur oleh pak ogah, lampu merahnya tidak nyala sih," katanya.
Di kesempatan yang sama, Fiqih juga menyebut bahwa jalur Kalimalang arah Bekasi maupun Cawang sering sekali terjadi kecelakaan. Penyebab utamanya adalah jalanan rusak yang berlubang serta polisi tidur yang tinggi. Pencahayaan pada jalur tersebut juga terbilang minim, padahal jalanan berada di bawah flyover.
"Bahaya memang. Apalagi kalau malam, itu cahayanya hampir tidak ada. Padahal kan di bawah flyover nih, jadi kita (pengendara motor) kurang bisa melihat lubang atau polisi tidur yang tinggi-tinggi itu," ungkapnya. (ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP