Pendiri PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko tidak main-main mengembangkan bus listrik. Ia menantang anak bangsa lainnya untuk berkontribusi.
Sebagai imbalan, dia menawarkan 5 persen saham MAB miliknya kepada pihak-pihak yang mau mengembangkan kendaraan listrik bersamanya, entah itu kalangan akademisi atau kalangan lainnya.
"Saya tantang anak-anak muda Indonesia untuk berpartisipasi, bergabung bersama kami, berbagai inovasi dari teman-teman, dari perguruan tinggi atau dari lain-lain. Mari bergabung dengan kami, saya siapkan 5 persen untuk kalian semua," ujarnya saat ditemui akhir pekan lalu di Jakarta Convention Center.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) Indonesia Gunadi Sindhuwinata mengatakan komponen di kendaraan listrik jauh lebih sedikit dibanding kendaraan konvensional. Pemasok komponen-komponen ini bisa diarahkan untuk mendukung proyek mobil listrik agar cepat terealisasi.
"Apalagi saya lihat kawan-kawan di listrik cukup banyak, ada ITS, ITB, UI dan lainnya, kalau ini kita kumpulkan merupakan kekuatan anak bangsa yang bukan main seperti Pak Moeldoko bilang," ujarnya.
Dalam teknologi kendaraan listrik saat ini yang menjadi hambatan adalah baterai, namun Gunadi berharap, seiring kemajuan ilmu pengetahuan baterai kendaraan listrik bisa kian ringkas dan ringan.
"Mudah-mudahan bisa turun 30 persen dari dimensi dan bobot dengan jangkauan yang lebih jauh lagi. Ini saya kira adalah satu inisiatif dorongan yang kuat dari tim MAB untuk menguasai teknologi sendiri dan kita masuk ke dalam produk yang dibutuhkan oleh bangsa ini kita tahu bahwa pimpinan negara sangat memperhatikan infrastruktur, infrastruktur tanpa kendaraan bermotor percuma, jadi berarti jalan raya plus alat angkutnya," ujar Gunadi.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah